Kamis, 24 September 2015

Kenyangkan raga, Kenyangkan Ruh

Sebagian besar manusia cenderung sibuk mengenyangkan raganya… kebanyakan lupa bahwa kehidupan ragawi adalah kehidupan yang sekilas.. Sementara Ruh yang juga butuh dikenyangkan sama sekali diabaikan… dari antara kita sering lupa, bahwa bila raga telah mati, ruh akan tetap ada dalam waktu yang tak berkesudahan, dan bila raga telah hancur, ruh akan tetap dalam kebahagiaan atau penderitaan yang akan dialaminya.. Kita harus memilih, Kebahagiaan dunia yang sesaat atau kebahagiaan akhirat yang selamanya. Kebahagiaan dunia dapat diraih tanpa memandang aturan, namun kebahagiaan akhirat memiliki aturan yang jelas yang harus dita’ati.


Dunia memang menawarkan kesenangan, namun itu semua adalah kesenangan ragawi, namun adapula yang menyanggah dengan mengatakan bahwa mereka juga merasa bahagia secara ruhani.. yah, memang benar, tapi banyak sekali risalah yang mengatakan bahwa itu kebahagiaan yang semu…

….Sementara itu, disisi lain, ada Akhirat, yang juga selalu dan tak henti-hentinya menyerukan pula kebahagiaan dan berjanji akan memberikan kebahagiaan yang hakiki bersamanya dengan waktu yang tak terhingga… namun tentu akherat memiliki persyaratan mutlak yang harus dipenuhi agar manusia dapat hidup bahagia bersamanya.

Dari Ibnu Umar radhiallohu ‘anhuma beliau berkata: “Rosululloh shalallahu ‘alaihi wa sallam pernah memegang kedua pundakku seraya bersabda, “Jadilah engkau di dunia seperti orang asing atau musafir”. Ibnu Umar berkata: “Jika engkau berada di sore hari jangan menunggu datangnya pagi dan jika engkau berada pada waktu pagi hari jangan menunggu datangnya sore. Pergunakanlah masa sehatmu sebelum sakit dan masa hidupmu sebelum mati” ( HR. Bukhori )

Tidak ada komentar: