Senin, 07 Maret 2016

Islam dan Sains : Warisan Ilmuwan Islam dalam Ilmu Anatomi

Ilmuwan ternama al-Ghazali pernah berujar, pelajari anatomi secara mendalam, manusia akan mengetahui fungsi seluruh organ tubuh dan struktur tubuh. Ujaran al Ghazali ini seakan menjadi Iangkah awal ilmuwan Muslim mendalami anatomi tubuh, atau banyak kalangan menyebutnya pula sebagai ilmu urai tubuh. Minat akan bidang ini tumbuh pesat hingga menjelma sebagai sebuah spesialisasi dalam kedokteran Muslim.
Lewat The Revival of the Religious Science, al-Ghazali tak hanya mengurai seluk-beluk aspek pengobatan. Ia memaparkan pula bahwa telah berabad-abad lamanya para dokter Muslim menguasai pengetahuan tentang anatomi dan fisiologi.

Termasuk kaitan kedua ilmu tersebut dengan ilmu bedah. Al-Ghazali menjelaskan, tanpa mengetahui struktur anatomi, sulit melakukan operasi pembedahan. Selama ia dikenal sebagai sosok yang menguasai berbagai disiplin ilmu. Di bidang bedah dan anatomi, keahliannya sangat disegani.

Ia merumuskan filosofinya sendiri mengenai hal itu. Bagi dia, operasi bedah harus mampu mengembalikan fungsi anatomi atau organ tubuh yang rusak. Pemikirannya ini selanjutnya menginspirasi para praktisi medis setelah masanya. Anatomi memikat hati para dokter Muslim. Terbukti banyak yang ikut bergabung untuk mendalami anatomi.

Mereka menuliskan literatur ilmiah yang begitu berharga, serta menandai era itu dengan torehan emas pada lintasan sejarah kedokteran di dunia Islam. Setelah itu, muncul ke permukaan nama al-Zahrawi. Kemampuannya boleh disejajarkan dengan al-Ghazali. Sebab, al-Zahrawi juga diakui banyak orang sebagai seorang pakar. Dokter dari Andalusia pada abad kesepuluh yang bernama Iengkap Abu Qasim aI-Zahrawi ini mempunyai banyak pemikiran briilian. Misalnya, ia merupakan penggagas ilmu diagnosa sampai penyembuhan penyakit telinga. Ia merintis operasi pembedahan telinga guna mengembalikan pendengaran pasiennya. Pengetahuan anatomi Ia andalkan dalam operasi tersebut. AI-Zahrawi memerhatikan anatomi syaraf halus, pembuluh darah, dan otot Segala pengetahuan yang Ia kuasai itu kemudian ia rangkum dalam bukunya, At Tashrif Ii Man Arjaza at Ta’lif ( Buku Pedoman Kedokteran ). Anatomi tubuh merupakan salah satu bahasan yang termuat dalam bukunya itu. Juga pada bidang yang membuat namanya terkenal di dunia kedokteran, yaitu pembedahan, serta alat-alat bedah. Bahkan, banyak model alat bedah yang ia buat masih digunakan dalam kedokteran modern.

Buku Al-Kafi ft al-Kuhl fi at-Thibb yang ditulis Abi Mahasin juga berpengaruh pada kajian anatomi, khususnya pada anatomi mata. Buku dan abad ke-13 itu menyajikan deskripsi tentang operasi mata, termasuk beberapa bagian dan organ mata yang perlu mendapat perhatian. Ilmuwan penting yang turut mencurahkan perhatiannya pada anatomi adalah lbnu Nafis (1210-1 288). Pada bab pendahuluan dan bukunya yang terkenal, Syarhu Tasyrih Ibnu Sina (Komentar atas Anatomi lbnu Sina), ia menjelaskan bahwa buku ini adalah panduan agar para dokter bisa menguasai pengetahuan dasar anatomi.

Ia pun berkomentar terhadap Canon of Medicine karya Ibnu Sina, terutama mengenai kerja jantung. Ia mengatakan, jantung memiliki dua kamar. Darah dan kamar jantung kanan harus mengalir ke bagian kiri, namun tidak ada yang menghubungkan kedua bagian ini. Menurut dia, tak ada pori-pori tersembunyi dalam jantung, seperti kata Galen.

Secara keseluruhan, ia menilai fungsi organ ini sangat penting dalam mengatur sirkulasi darah ke seluruh bagian tubuh. Sejarah mencatatnya sebagai orang pertama yang mendeskripsikan peredaran darah, khususnya pembuluh darah kapiler. Pada bagian lain, Ibnu Nails menyingkap anatomi dan sirkulasi paru-paru.

Menurut Edward Coppola dalam William Osler Medal Essay, Ibnu Nails berpandangan bahwa terdapat sejumlah bagian di dalam oaru-paru, antara lain bronkus, arteria venosa, dan vena arteriosa. Ketiga bagian tersebut terhubung dengan jaringan daging berongga. lbnu Nafis berhasil memperjelas perbedaan masing - masing dan organ tubuh.

Pengetahuan semacam mi diperlukan sebelum melakukan operasi pembedahan. Berabad-abad kemudian, warisan intelektual lbnu Nafis dalam investigasi anatomi banyak memberikan pengaruh pada ilmuwan Barat, yakni Valverde dan Realdo Colombo. Abd al latif al-Baghdadi pun tercatat memberi sumbangan penting. Ia mengoreksi susunan anatomi tulang rahang yang dibuat seorang dokter dari Yunani, Galen.Tulisannya terkait hal itu membuka jalan bagi studi tentang tulang di Mesir. Harus diakui, prestasi paling mengagumkan terjadi setelah hadirnya karya Mansyur bin Muhammad bin Ahmad bin Yusuf bin Ilyas. Tokoh asal Persia ini adalah dokter Muslim pertama yang membuat gambar anatomi tubuh manusia dengan akurat. Warisan luar biasanya itu pada masa berikutnya dinamakan “Anatomi Mansyur”. Karyanya itu ia persembahkan untuk penguasa dari Mongol, Timur Lenk, yang menguasai Fars selama kurun waktu 797- 811.

Bahasan lengkap tentang lima organ tubuh, yakni tulang, syaraf, otot, pembuluh darah, dan arteri, ada dalam karya yang ia tulis. Tiap-tiap bagian diilustrasikan melalui diagram bergambar.Termasuk bagaimana terhubung dengan dua organ utama: jantung dan otak.

Ada pula bab tentang formasi fetus yang dideskripsikan lewat ilustrasi gambar perempuan hamil. Risalahnya yang berjudul Tashrih i badan i lnsan itu ditulis dalam bahasa Persia dan telah diterjemahkan ke beberapa bahasa sejak abad ke-15. Keseluruhan ilustrasi anatomi dan al Mansyur mencakup sekitar 70 bagian.

Sementara itu, lbnu Zuhr atau Avenzoar, setelah menguasai bidang anatomi, merintis pekerjaan bedah mayat postmortem di dunia Islam. Secara berurutan, dalam buku Taysier fi al-Mudawat wa atabdis ( Practical Manual of Treatment and Diets), ia menguraikan anatomi kepala hingga kaki.

Sumber: republika.co.id

Tidak ada komentar: