Rabu, 14 September 2016

Berbohong itu sulit

Berbohong adalah salah satu sebab ketidak harmonisan batin, karena pada dasarnya manusia diciptakan dengan membawa fiitrahnya, kebohongan menjadi suatu beban bagi hati.. Dan satu hal yang perlu digaris bawahi adalah, bahwa ternyata BERBOHONG ITU SULIT.  Karena berbohong itu bertolak belakang dengan hati, sedangkan suasana hati sangatlah mempengaruhi panca indera dan organ tubuh yang lainnya, yang akhirnya dapat mengakibatkan ketidak stabilan emosi dan itu tentu dapat berpengaruh pada prilaku...
makanya gerak gerik pembohong dapat mudah sekali dikenali dengan melihat reaksinya.. ciri-ciri seorang yang berkata tidak jujur kurang lebihnya adalah :

  1. Gerak gerik tubuh, biasanya pembohong yang belum lihai.. menunjukkan bahasa tubuh yang berlebihan, misal, kadang dalam bicara menutup mulut dengan tangan, menyentuh rambut, menggaruk-garuk kepala, dan mata yang jelalatan kesana kemari..
  2. Terkesan gugup dan bila dia tidak dapat menguasai diri bisa gagap..
  3. Berkeringat, ini adalah efek ketakutan bila kebohongannya terendus..
  4. Berpikir agak lama sebelum bicara, bicaranya tidak bisa spontan..
  5. Tertekan, mimik seseorang yang ada dalam tekanan tidak mungkin bisa santai, terkesan tidak tenang, dan andai dipaksakan untuk tersenyum, jelas nampak sekali perbedaannya.
Ucapan bohong yang pertama kali, biasanya akan menjadi pemicu ucapan-ucapan bohong yang lainnya. Dan bilamana seseorang itu tidak bisa mencari ide dalam berkata-kata.. ini akan jadi bumerang yang keras bagi dirinya sendiri.. dan bila semakin larut dalam kebohongan maka itu jelas akan makin memperburuk citranya... setidaknya mulai saat itu ia harus bersedia menerima predikat sebagai pembohong dan seorang yang tidak jujur, .. dan celakanya perlu waktu lama untuk memperbaiki kepercayaan orang lain padanya..
 
“.....Hendaklah kamu selalu benar. Sesungguhnya kebenaran membawa kepada kebajikan dan kebajikan membawa ke surga. Selama seorang benar dan selalu memilih kebenaran dia tercatat di sisi Allah seorang yang benar (jujur). Hati-hatilah terhadap dusta. Sesungguhnya dusta membawa kepada kejahatan dan kejahatan membawa kepada neraka. Selama seorang dusta dan selalu memilih dusta dia tercatat di sisi Allah sebagai seorang pendusta (pembohong)....” (HR. Bukhari)

Tidak ada komentar: