Kamis, 03 Desember 2015

Filosofi : Kebaikan Hati

Disebuah desa di negeri tirai bambu sekian ratus tahun sebelum masehi, seorang anak kecil berlari masuk kerumahnya. ia mengadukan sesuatu kepada ibunya, “ Bu, ibu mungkin sebentar lagi aku akan mati.. “katanya dengan raut muka sedih dan panik ,  “ memangnya kenapa nak?.. jawab ibunya dengan tersenyum.. “ ibu, sewaktu aku pulang dari bermain, aku melihat ular berkepala dua, bukankah banyak orang percaya, kalau melihat ular berkepala dua yang melihatnya akan segera mati “ kata anak itu dengan hampir menangis..
dan ditengah isaknya dia melanjutkan ceritanya… “ Ibu, aku telah memukul dan membunuh ular itu, lalu aku pendam ular itu didalam tanah, agar tidak ada orang lain lagi yang akan mati karena melihat ular itu...

Dan sambil tersenyum ibunya menjawab, “ Anakku, engkau telah berbuat baik, Niatmu itu telah banyak menyelamatkan orang lain, dan ketahuilah, bahwa kebaikanmu itulah yang akan membuatmu akan tetap hidup… “ 

RENUNGAN

Ada pesan moral dibalik cerita pendek diatas, yaitu, Perbuatan baik yang benar-benar teruji kadar kebaikannya, adalah sesuatu kebaikan yang dilakukan dengan ikhlas dan rendah hati.  Dan bahkan demi kebaikan sesama ia rela akan resiko yang akan dihadapinya..

Ilustrasi lain adalah, apabila seseorang yang menanam pohon secara sukarela di tepi jalan desa, hingga akhirnya pohon itu menjadi besar dan rindang, bilamana pohon itu berbuah, buahnya yang lebat akan dinikmati oleh siapapun yang kebetulan melewatinya, dan bilamana suasana siang hari yang terik, kerindangannya mengundang banyak orang datang untuk berteduh.. walaupun itu buah kebaikan dari si penanam pohon, orang-orang yang berteduh dan yang memakan buahnya tidak akan mungkin pernah terbersit dibenak mereka,  Siapakah penanam pohon ini?  

Tidak ada komentar: