Minggu, 15 September 2019

Raja Bijak dan Ilmuwan

Pada suatu ketika ada seorang ilmuwan yang sanggup menemukan cara bagaimana ia membuat kembarannya. Ia mendesain bentuk tubuh yang sempurna dan terlihat sama persis dengan dirinya. Dan pada suatu hari ia mendengar bahwa raja pemimpin negeri tempat ia tinggal yang konon terkenal bijaksana, sedang mencari dirinya karena kepandaiannya itu. ia dan semua kembarannya diundang ke istana.
Singkat cerita, sang ilmuwan yang ingin memamerkan kejeniusannya. Membuat sepuluh yang mirip dengannya. Dan itu akan ia pamerkan dihadapan raja. Ia berpikir ingin mencobai sang raja apa ia sanggup menebak mana dirinya yang asli.  

Pada saat sepuluh kembaran dan ilmuwan yang asli menghadap raja, perdana menteri bingung, karena ia kesulitan mengenali ilmuwan yang asli. Beberapa saat kemudian perdana menteri bertanya, “ jadi, siapa dari kalian yang asli..? “  ilmuwan dan para kembarannya diam tak menjawab.. “ Hei, kenapa kalian diam tidak ada yang mau menjawab?.. “ Tanya perdana menteri lagi mulai tak sabar.  Tetap saja kesebelas orang yang mirip satu sama lain itu tetap diam.. disaat perdana menteri mulai terlihat marah, raja bangkit dari tempat duduk dan menenangkan perdana menteri.

Lalu sang raja bijaksana, berjalan kearah barisan ilmuwan dan kembarannya itu. Sambil berjalan ia mengamati wajah dan tubuh mereka satu persatu.  Sambil berjalan dan terus mengamati ia berkata, “ Hmm.. kelihatannya ini ada yang kurang..“, .. dan sesaat kemudian berkata lagi.. “bahkan yang ini juga ada yang kurang…“  dan sebelum sang raja mengatakan itu lagi..  dari barisan belakang, ada yang berkata.. “ tapi tuanku raja, semua telah didesain untuk mirip, tak mungkin ada yang kurang atau tidak sama, saya telah melakukannya itu dengan segala kejeniusan saya.. “  sang raja kemudian berkata.. “  Nah itulah yang tidak dimiliki oleh kembaran-kembaranmu!.. sifat-sifatmu.. sifat yang hanya bisa diciptakan oleh penciptamu untukmu, dan itu yang tak mungkin bisa engkau tiru untuk kembaran-kembaranmu.. aku tahu, engkau diam untuk mencobai aku wahai ilmuwan, dan sifat sombongmu itu sendiri yang akhirnya menjawab tanpa aku harus bertanya siapa dari kalian yang asli.  Kamu memang pintar sampai persis sama membuat raga, tapi untuk jiwa engkau tak akan mungkin dapat melakukannya.. dan ada yang harus kau ingat, sepandai-pandainya seorang ciptaan, tak akan bisa mengungguli penciptanya.. Sekarang pulanglah!..

Tidak ada komentar: