Minggu, 14 Februari 2016

Ghibah, Deras laksana hujan

Ghibah, menggunjingkan aib orang, menggunjingkan keburukan orang, saat ini bukanlah hal yang aneh, banyak cara, banyak sarana, baik itu ghibah yang terjadi di lingkungan keluarga, masyarakat dan bahkan kini semakin mudah ditemui melalui televisi, radio, atau media cetak dengan acara yang mengexplorasi kejadian atau hal pribadi orang lain, acar-acara seperti infotainment atau sejenisnya membuat ghibah menjadi makin deras mengalir bagai turunnya hujan.

Jika menilik pesan moral Nabi SAW, Kebanyakan dosa anak Adam adalah karena lidahnya. (HR. Ath-Thabrani dan Al-Baihaqi)

Banyak sekali pesan Nabi terkait dengan anjuran menjaga lidah, itu semua adalah bukti kecintaan Nabi kepada Umatnya, beliau tidak ingin umatnya terjerumus dalam kesesatan yang pada akhirnya menenggelamkan mereka dalam jahannam.. 

Dari sekian banyak hadist, berikut adalah salah satu peringatan Nabi SAW untuk umatnya terkait dengan Fitnah dan Ghibah :

“ Haram membicarakan aib orang lain. Kalaupun benar, berarti ia telah mengghibah. Jika salah, berarti ia telah memfitnah. Sebaiknya wajib menutupi aib sesama muslim. Barangsiapa menutupi aib saudaranya, Allah akan menutupi aibnya di akherat ( Muslim )

Yang jelas, aturan telah diturunkan,  tinggal kita mengikuti aturan itu atau tidak, atau malah mengabaikannya dan menganggap itu hanya kata-kata isapan jempol belaka. Benar tidaknya pasti akan kita ketahui dan raskan kelak di yaumul hisab..

Semoga kita bisa menjadi hamba-hamba yang disucikan, dijauhkan dan dilindungi dari bencana Ghibah dan fitnah, sehingga kita sekalian menjadi hamba-hamba yang diridhoi dunia dan akherat.. amin

Tidak ada komentar: