Selasa, 03 Mei 2016

Analogi : Hidup dan Pinjaman baju

Ilustrasi :
  1. Ada yang baru dipinjami baju, namun baru saja ia memakainya lalu ternyata baju itu diambil kembali oleh pemiliknya. baju yang baru digunakan itu tentunya masih bersih dan tidak bernoda sama sekali. Dan baju yang masih bersih itu diambil dilipat lalu disimpan kembali kedalam almari oleh pemiliknya. 
  2. Ada yang dipinjami baju, lalu ia menggunakannya beraktifitas dalam kesehariannya.. setiap saat secara teratur, ia selalu mencuci baju yang ia gunakan itu hingga bersih dan tak lupa memberinya wangi-wangian. Dan hingga suatu saat, ketika baju itu di ambil kembali oleh pemiliknya, baju itu dalam keadaan bersih dan wangi. Baju yang bersih dan wangi itu oleh pemiliknya lalu dilipat dan dimasukkannya kedalam almari..
  3. Ada yang dipinjami baju lalu ia menggunakannya untuk beraktifitas dalam kesehariannya, ia rajin sekali bekerja hingga kadang lupa membersihkan bajunya, kadang baju itu tampak bersih kadang pula kotor karena terlupa untuk membersihkan. Dan hingga suatu ketika saat baju itu diambil kembali oleh pemiliknya. tapi sayang, saat diambil itu, kebetulan baju masih dalam keadaan kotor, pemakainya lupa untuk mencucinya. Lalu baju itu oleh pemiliknya dilempar ketempat cucian. Untuk dicuci dulu sebelum nantinya dimasukkan ke dalam almari.  
  4. Ada yang dipinjami baju, lalu ia menggunakannya untuk aktifitas kesehariannya. Ia menggunakan baju itu dengan sekehendak hatinya. Ia tak perduli bila baju itu kotor, ia tak peduli pula ketika ada duri tajam yang menyentuh bajunya yang bisa saja merobek bajunya itu, dan akhirnya karena ketidak peduliannya baju itupun robek. Dalam keadaan robek seperti itupun ia tak berkeinginan menjahitnya kembali apalagi mencucinya. Ia tetap menggunakannya walau sudah terlihat compang camping.  Hingga suatu ketika baju itu diminta kembali oleh pemiliknya, dan ketika pemilik baju itu melihat baju dalam keadaan compang camping, maka ia pun membuang baju itu ke tempat sampah.
Artinya…..

  1. Baju yang masih baru digunakan yang diambil kembali, Itu ibarat seorang anak kecil yang atas takdir-Nya, ia dipanggil kembali menghadap-Nya kembali sebelum sempat mengenal dan melakukan baik buruknya kehidupan. Dan ketika kehidupannya diambil kembali, anak kecil itupun mendapat rahmat untuk masuk kedalam kehidupan yang baik di akhirat yaitu nikmat surga
  2. Baju yang selalu dicuci bersih dan diberi wangi-wangian, maksudnya, ibarat seorang yang diberi kenikmatan hidup, ia selalu taat untuk membersihkan diri dengan ibadah yang diperintahkan kepadanya dan ia selalu berpegang teguh pada agama sebagai pedoman hidup. Dan ketika kehidupannya berakhir, ia mendapat rahmat untuk masuk dalam kehidupan yang baik di akhirat yaitu nikmat surga
  3. Baju yang hanya kadang-kadang saja dibersihkan, ibarat seorang yang ingat-ingat lupa, kadang ingat ibadah kadang pula lupa, terkadang berbuat dosa dan terkadang pula ia menyadarinya dan bertobat. Dan ketika ia tutup usia, ternyata ia masih menanggung dosa-dosa yang belum sempat ia memohon ampun atasnya. Ia akan dilempar kedalam api penyucian dengan waktu ratusan bahkan ribuan tahun untuk menebus dosa-dosanya, hingga kelak setelah bersih, baru kemudian dimasukkan kedalam surga.
  4. Baju yang digunakan dengan semena-mena, ibarat seorang yang benar-benar kufur, kafir, syirik, musyrik memiliki kesenangan untuk berbuat zina dan maksiat. Sombong, riya’, takkabur, munafik adalah sifat yang justru dibanggakannya. Dosa demi dosa tidak membuatnya takut akan hari kemudian. walau peringatan akibat akan prilakunya itu telah didengarkannya.  Hingga ketika ia tutup usia dan pintu tobat telah tertutup. ia benar-benar dicampakkan kedalam api neraka selamanya tanpa ada kesempatan lagi untuk memasuki pintu surga.

Allah Bersabda :

“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)-nya, [7]. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)-nya pula.” (az-Zalzalah:7-8)

“Dan Aku sekali-kali tidak menzhalimi hamba-hamba-Ku.” (Qaaf:29) 

“Sesungguhnya Allah tidak berbuat zhalim kepada manusia sedikitpun, akan tetapi manusia itulah yang berbuat zhalim kepada diri mereka sendiri.” (Yunus:44)

Tidak ada komentar: