Minggu, 08 Mei 2016

Kun Fayakun

Saya heran, ada saja orang atau kelompok yang tidak yakin terhadap hal-hal yang gaib. Jika tidak sesuai dengan jangkauan logika akalnya maka segala sesuatu itu dianggap bid’ah dan hal aneh yang tidak pantas untuk dipercayai. Segala sesuatu yang bersifat aneh dan tidak masuk akal selalu dianggap itu adalah suatu kiasan saja, atau sesuatu hal yang mengada-ada dan bukan hal yang nyata benar-benar terjadi. Dan pemikiran semacam ini telah menjangkiti pikiran orang-orang akhir jaman. Yang sangat mengagung agungkan kehebatan otak dan logikanya.

 

Kekuasaan Allah itu tidak bisa dibatasi oleh logika manusia. Manusia hanyalah makhluk ciptaan seperti halnya mahluk-mahluk yang lain, namun manusia diberi keistimewaan yaitu diberi akal yang dengannya digunakan untuk berpikir. Tapi bukan berarti diberi anugerah kehebatan untuk berfikir dan berlogika lantas seperti “berkuasa” untuk membatasi kemampuan Allah SWT yang maha berkuasa berbuat segalanya.  

 

Apa yang terpikir oleh akal manusia ketika ;

-    Nabi Musa AS yang karena kuasa Allah bisa membelah lautan?  Kalo dipikir dengan teknologi saat ini, apa ini masuk akal untuk dilakukan? Secara teori sih iya bisa, tapi apa mungkin kekuatan manusia bisa melakukannya?

-    Tongkat Nabi Musa AS, yang dengan seijin Allah SWT berubah menjadi ular yang besar, apa ini hal yang masuk akal? Ilmu pengetahuan mana yang bisa menjadikan kayu menjadi ular?

-     Atau bagaimana Nabi Isa yang karena ijin Allah bisa menghidupkan orang yang sudah bertahun tahun mati?  masuk akal?

-    Atau bagaimana penjelasannya ketika Nabi Isa lahir melalui rahim Siti Maryam tanpa campur tangan laki-laki, bukankah ini bertentangan dengan ilmu embriologi? Bagaimana otak pintar manusia bisa menjelaskan hal ini?

-   Lalu ketika Nabi Muhammad SAW dengan ijin Allah membelah bulan? Ini ada yang menafsirkan membelah bulan berarti pembagian waktu bulan, namun ada juga yang menafsirkan bulan memang benar-benar terbelah. Dan jika Nabi diberikan ijin untuk membelah bulan dan bulan memang benar-benar terbelah saat itu, kenapa tidak?

-   Masuk akal tidak, ketika dua lautan bertemu tapi keduanya tidak bisa tercampur? Al-Quran menjelaskan fenomena ini, bagaimana dengan akal manusia, apa otak pintar mereka bisa menjelaskannya?

-  Nabi Sulaiman yang bisa mengenal pembicaraan binatang dan dapat berbicara dengannya, apakah akal manusia bisa menjelaskan?

-   Dan Israj miraj adalah salah satu contohnya juga, ada yang berkeyakinan bahwa itu adalah perjalanan ruh Rosulullah dari masjidil Haram ke Masjidil Aqsa lalu mi’raj ke sidhrotul muntaha menghadap langsung kepada Allah, ada yang berpikir itu hal yang aneh dan tidak mungkin kalau beliau benar-benar Isra’ Mi’raj bersama tubuh kasarnya, lagi-lagi otak manusia membatasi kekuasaan Allah SWT, atau itu dianggap tidak mungkin? Alhamdulillah otak dan hati saya meyakini bahwa Nabi Muhammad SAW yang saya cintai dan banggakan, betul-betul menghadap langsung bersama ruh dan jasadnya, karena itu adalah juga atas  ijin Allah.  Seperti halnya Nabi Isa AS yang dinaikkan ke langit waktu beliau dikejar-kejar oleh kaum penentangnya. Lantas dimana Nabi Isa AS bersama jasadnya sekarang berada?  Itulah kekuasaan Allah yang maha berkehendak yang tidak boleh seorang manusiapun membatasi kehendak-Nya.

-      Sebenarnya masih banyak sekali contoh yang menunjukkan betapa Allah SWT maha berkehendak, yang atas kuasanya itu benar-benar tidak dapat dicerna oleh logika manusia.

 

Untuk masalah ini saya tidak akan menggunakan dalil yang macam-macam, karena saya memang bukanlah seorang yang lihai berhujjah dalam agama. Tapi cukup satu kalimat pendek saja yang saya ambil dari Al-Quran sebagai pegangan dan keyakinan saya, .. KUN FAYAKUN… 

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Subhanallah.. memang manusia tidak akan mampu membatasi kekuasaan Allah