Rabu, 23 Maret 2016

Islam seimbangkan aktifitas Jasmani dan Ruhani

Tentu dimaklumi orang-orang modern cenderung memiliki aktifitas yang sangat tinggi dalam menjalankan berbagai urusannya. Malah terkadang ada yang merasa tidak cukup dengan waktu 24 jam, hingga harus terus menerus melakukan aktifitas sampai melebihi waktu kerja normal.. dan celakanya sampai-sampai lupa bahwa kekuatan tubuh ada batasnya, tubuh benar-benar dipekerjakan sedemikian keras demi tercapainya target yang ingin dicapai. nah bilamana ini telah menjadi aktifitas harian yang seakan tak pernah usai, lalu bagaimana dengan kebutuhan ruhani? Apakah ini juga sempat terpikirkan?
Ada banyak pertanyaan yang harus dijawab, apakah kita berkeyakinan bahwa kehidupan dunia ini akan selamanya? Jawabannya jelas bahwa kehidupan didunia ada batasnya, lalu bagaimanakah dengan Kehidupan setelahnya? hampir semua agama didunia menyepakati bahwa akan ada hidup setelah mati. Dan dalam kehidupan yang berikutnya itu ada nikmat dan juga azab, sebagai hadiah dan akibat dari setiap perbuatan dan prilaku didunia.

Bilamana kerja adalah sarana usaha untuk mencukupi segala kebutuhan hidup di dunia. Tentu Ibadah adalah menjadi suatu usaha untuk mendapatkan kehidupan yang baik setelah kehidupan didunia. 

Kurang lebih 1400 tahun yang lalu, seorang insan mulia pilihan Allah SWT, diutus untuk menyampaikan risalah baru, tentang tata cara ibadah yang harus dilakukan. Tata cara ibadah yang langsung diajarkan Allah melalui Nabinya itu. 

Dan hingga kini Ajaran yang dibawa Nabiyullah Muhammad, benar-benar mengajarkan keseimbangan antara kebutuhan dunia dan akherat. Dan faktanya memang demikian, dan hal ini sungguh tidak bisa dipungkiri.

Al-Quran yang menjadi pedoman hidup kaum muslimin menjelaskan hal itu, bahwa Hidup adalah untuk ibadah, dan itu bukanlah kalimat yang mengada ada, karena itu adalah tujuan inti manusia dan bahkan jin diciptakan, seperti dalam firman Allah didalamnya :

“ ….Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah  kepada-Ku. - QS. Adz Dzaariyaat : 56 - “

Didalam Risalah yang dibawa sang Nabi, benar-benar menjadi jawabannya, karena banyak sekali aktifitas umat muslim yang mengandung ibadah, dan itu telah dicontohkan Nabi dalam aktifitas keseharian beliau, banyak sekali hadist yang menerangkan berbagai adab keseharian yang mengandung ketaatan dan wujud penyerahan diri dan perlindungan kepada Allah ta’ala.

Aktifitas seorang muslim tak lepas dari 4 hal, yaitu : IBADAH WAJIB,  IBADAH SUNNAH,  BERDOA,  BEKERJA.  Itu adalah aktifitas keseharian seorang muslim yang diberi nilai ibadah, apabila diniatkan benar-benar sebagai bentuk penghambaan seorang manusia kepada Tuhannya.

Sholat Wajib dan sunnah sudah tentu sebagai bentuk ibadah, dan selain sholat, kaum muslimin juga dianjurkan berdoa di sela-sela aktifitas kesehariannya, misalkan mulai dari memakai baju, keluar masuk kamar mandi, sebelum sesudah makan, sebelum bepergian, dan banyak lagi aktifitas yang di anjurkan di awali dan diakhiri dengan doa, dan sudah tentu doa-doa yang dilakukan itu memiliki nilai ibadah. Lalu Bekerja, Asal diniatkan untuk menghidupi, memberi nafkah keluarga juga digolongkan dalam ibadah. bahkan jika meninggal dunia disaat bekerja itu digolongkan seorang yang mati syahid.. 

Dari sini dapat disimpulkan, aktifitas seorang muslim, disepanjang harinya akan otomatis terisi oleh aktifitas ibadah dan ibadah, walau ditengah kesibukan dalam bekerja sekalipun.

Semoga kita dijadikan umat Nabi Muhammad SAW yang mencintai Sunnah-sunnahnya, agar kelak kita dikumpulkan dengan Beliau dan mendapatkan berkah syafaatnya di padang mahsyar… dan berkumpul  dengan Beliau di dalam kemuliaan di sisi Rabb Tuhan semesta alam.. Aamiin.

Tidak ada komentar: