Senin, 10 Oktober 2016

Bunga Untuk Ibu


Seorang pria berhenti di sebuah toko bunga untuk memesan seikat karangan bunga yang akan dipaketkan pada sang ibu yang tinggal sejauh 250 km darinya. Begitu keluar dari mobilnya, ia melihat seorang gadis kecil berdiri ditrotoar jalan sambil menangis tersedu-sedu. Pria itu bertanya kepadanya, “kenapa engkau menangis nak?” dan gadis kecil itu menjawab, “ saya ingin membeli setangkai bunga mawar merah untuk ibu saya, Tapi saya cuma punya uang lima ratus saja, sedangkan harga mawar itu seribu.” Katanya.

Pria itu tersenyum dan berkata, “ Ayo ikut, aku akan membelikanmu bunga yang kau mau itu..”  kemudian ia membelikan gadis kecil itu setangkai mawar merah, sekaligus memesankan karangan bunga untuk dikirimkan ke ibunya.



Ketika selesai dan hendak pulang, ia menawarkan diri untuk mengantar gadis kecil itu pulang ke rumah. Gadis kecil itu melonjak gembira, katanya, “ Ya tentu saja. Maukah anda mengantarkan ke tempat ibu saya?”



Kemudian mereka berdua berjalan menuju ke tempat yang ditunjukkan gadis kecil itu, yang ternyata sebuah pemakaman umum, dimana gadis kecil itu lalu meletakkan bunganya pada sebuah gundukan makam yang masih basah.. sambil berkata, “ ibu, ini bunga untukmu, tadi aku tidak punya uang yang cukup, tapi ada om yang baik hati yang mau membelikannya, semoga ibu senang..”


Melihat hal ini, hati pria itu menjadi terharu dan teringat sesuatu. lalu bergegaslah ia kembali menuju toko bunga dan membatalkan kirimannya. Ia mengambil karangan bunga yang dipesan. Dan mengendarai sendiri kendaraannya sejauh 250 km menuju rumah ibunya.



RENUNGAN :



Ibu adalah "malaikat" yang nampak, yang diutus Tuhan untuk mendampingi kita dalam menjalani hidup, dari masa-masa diayunan, hingga kita tumbuh menjadi dewasa.  Dimasa kecil, ia merawat dan melayani kita dengan cinta yang tulus, dan disaat kita dewasa ia senantiasa mendoakan kesuksesan kita dengan cintanya.



Tidak mungkin kita sanggup membayar semua itu dengan apapun. lalu apakah kita telah melakukan hal yang terbaik untuknya?  Ataukah malah sebaliknya, karena dengan alasan terlalu sibuk, kita sering mangabaikannya?



Jika pribahasa “ Kasih ibu sepanjang jalan, kasih anak sepanjang galah “ membuat hati kita sebagai anak berteriak menolaknya, dan membantah keras pribahasa itu sebagai pribahasa yang berlebihan dan keliru. lalu, apa saja yang telah kita lakukan untuknya?


Saya senang sekali dengan lirik lagu dibawah ini, dan tidak ada salahnya saya sertakan dalam postingan kali ini, semoga bisa menjadi nasehat yang baik untuk bisa lebih mencintai beliau.


Hai manusia, hormati ibumu
Yang melahirkan dan membesarkanmu

Darah dagingmu dari air susunya
Jiwa ragamu dari kasih-sayangnya

Dialah manusia satu-satunya

Yang menyayangimu tanpa ada batasnya

Doa ibumu dikabulkan Tuhan
Dan kutukannya jadi kenyataan
Ridha Ilahi karena ridhanya
Murka Ilahi karena murkanya


Bila kau sayang pada kekasih
Lebih sayanglah pada ibumu
Bila kau patuh pada rajamu
Lebih patuhlah pada ibumu


Bukannya gunung tempat kau meminta
Bukan lautan tempat kau memuja

Bukan pula dukun tempat kau menghiba
Bukan kuburan tempat memohon doa
Tiada keramat yang ampuh di dunia
Selain dari doa ibumu jua

Tidak ada komentar: