Rabu, 03 April 2019

Hikmah Peristiwa Isro' Wal Mi'roj

Tadi malam alhamdulillah saya diberikan izin Allah untuk dapat hadir di pengajian rutin ba’da sholat maghrib di masjid agung dikota tempat saya tinggal. Alhamdulillah. dan Subhanallah, ada beberapa hal penting yang telah saya catat diingatan, dan saat ini didepan laptop, saya coba untuk mengingat ingat kembali dan merangkai rangkai pesan-pesan dalam pengajian tersebut. Tapi tidak persis sama tapi esensinya insyaallah sama.

Saudara-saudaraku kaum muslimin yang dirahmati Allah,  kejadian Isra’ dan mi’raj Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam adalah peristiwa agung yang belum pernah terjadi sebelumnya. Kejadian ini belum pernah dialami oleh siapapun dari awal diciptakannya dunia sampai kelak tibanya hari kiamat.  Ini adalah karunia maha besar yang diberikan Allah kepada hamba yang telah dimuliakan-Nya. Dan Nabi kita, Nabi yang kita cintai, Rasullullah Muhammad telah memperoleh kenikmatan yang tiada bandingnya itu, ketika beliau mendapatkan undangan dari Allah, hingga dapat langsung berdialog dan menghadap dengan Rabbnya.

Nabi kita, diberikan tour yang amat sangat istimewa, yaitu jalan-jalan naik dari tiap - tiap lapisan langit, hingga akhirnya beliau sampai ke langit yang tertinggi, yang sekali lagi, belum pernah sekalipun karunia itu diberikan kepada siapapun. Dan dari peristiwa itu ada satu point yang paling utama yang Nabi SAW bawa sebagai oleh-oleh yang mulia untuk umatnya, yaitu perintah untuk menjalankan sholat. Perintah sholat adalah satu-satunya perintah yang langsung dikomandoi Allah SWT langsung kepada Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam, sedang perintah-perintah-Nya yang lain biasa dilakukan melalui perantaraan Malaikat Jibril.

Disaat Nabi menghadap, Nabi ingin tidak kembali lagi ke dunia, beliau merasa teramat sangat nyaman mendapatkan kenikmatan yang tiada bandingnya saat dapat menghadap langsung dengan Rabbnya yang maha mulia. Hingga Allah berkata, yang intinya, “Engkau akan mendapatkan perasaan dan rasa yang sama ketika engkau melakukan sholat” demikianlah, betapa sholat adalah sarana yang digunakan umat Muhammad untuk dapat merasakan betapa nikmatnya menghadap langsung kepada Allah SWT, jadi sungguh sangat disayangkan jika banyak umat Islam yang melalaikannya.

Tidak berhenti disitu, tour Nabi yang dipandu langsung oleh malaikat Jibril terus berjalan, beliau ditunjukkan bagaimana keadaan Surga dengan segala kenikmatannya dan bagaimana pula keadaan Neraka dengan segala kepedihannya. Nabi juga ditunjukkan bagaimana keadaan manusia dan juga umatnya yang menanggung akibat-akibat dari perbuatannya masing-masing selama didunia.

Dan tentu saja ini adalah fakta yang semakin menguatkan Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam untuk mengkisahkan kembali kepada umatnya tentang semua yang telah beliau lihat, yaitu keadaan surga dan neraka. Peristiwa Ini juga merupakan sangkalan terhadap kaum kafir yang nantinya menganggap bahwa Nabi Muhammad tidak pernah melihat sendiri surga dan neraka, dan dianggap hanya bisa bercerita dan dianggapnya semua itu hanya bualan saja. 

Bagi kita, tentu peristiwa Isro’ mi’raj nabi yang tercinta adalah rahmat bagi kita pengikutnya, karena tentu kita bangga dan bersyukur memiliki Nabi yang diberikan keistimewaan yang sedemikian luar biasa oleh Tuhan semesta alam, yang bahkan namanya pun terukir dipintu-pintu surga. Subhanallah, walhamdulillah, walaillah hailaulloh.. Allahu Akbar… selain itu perjalan nabi kelangit membawa informasi penting yang harus dicamkan oleh setiap umat, agar menjalani kehidupan yang baik, karena gambaran Surga sedemikian jelas bagi orang-orang yang mengikuti ajaran Nabi, dan Neraka bagi yang mengingkarinya.

Namun demikian, Karunia itu tidak serta merta langsung turun, karena sebelum karunia Isra’ Mi’raj itu Nabi Muhammad SAW diuji dengan serentetan musibah yang bagi Nabi itu adalah peristiwa hebat yang membuatnya begitu sangat berduka.

Musibah yang dialami Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam adalah, ditahun itu, paman beliau abu thalib meninggal dunia, lalu di susul istri tercinta beliau, siti khadijah, disaat-saat duka yang mendalam, cobaan lain menyusul, orang-orang kafir suku quraisy memboikot kebutuhan hidup keluarga Nabi dan pengikutnya. Di makkah mereka dikucilkan, bahkan diintimidasi, ditawan dan juga ada yang disiksa. Melihat keadaan itu, lalu Nabi berinisiatif ingin mengajak keluarganya untuk hijrah ke thoif, karena disana masih ada kerabat Nabi. Nabi shallallahu alaihi wa sallam dengan diiringi seorang sahabat yaitu Zaid bin Haritsah pergi ke tho’if untuk mohon ijin tinggal disana. Namun apa yang terjadi, belum lagi Nabi memasuki perkampungan thoif, kedatangan mereka dihujani oleh lemparan batu oleh penduduk thoif yang telah dihasut oleh pemimpin mereka, bahwa Muhammad akan membawa ajaran baru yang tidak sama oleh yang mereka anut selama ini.  Adalah sahabat Nabi Zaib bin Haritsah yang melihat sosok Nabi Muhammad dilempari batu, lalu ia berlari kesana kemari menghadang batu-batu yang dilempar kearah nabi, ia menjadikan diri sebagai tameng Nabi dari batu-batu itu.  darahpun mengalir dari sekujur tubuh, hingga siapapun tak akan mengenali bahwa itu sosok Zaid bin haritsah.  Zaid bin haritsah betul-betul tak rela, sosok Mulia pembawa risalah Allah semesta alam itu terluka.   

Setelah ujian yang bertubi-tubi yang dialami Rasulluloh itu, Allah SWT memberikan hadiah yang maha mulia, yaitu kenikmatan Isro’ Mi’raj. Nabi Muhammad diterbangkan oleh buroq dari masjidil Haram ke masjidil Aqsa, sesampai dimasjidil Aqsa, disana telah berkumpullah jamaah dari nabi-nabi dan para malaikat yang sangat banyak jumlahnya. Lalu Nabi Muhammad SAW menjadi imam sholat sunnah sebelum mi’raj ke langit. Peristiwa itu menjadikan Nabi Muhammad sebagai sayyidul anbiya wal mursalin yaitu pemimpinnya para nabi.

Dari uraian diatas ( kurang lebihnya seperti itu yang saya tangkap dari ulama pada waktu perngajian kemarin ) ada beberapa hikmah yang bisa diambil diantaranya adalah :

PERTAMA, Bahwa Seorang hamba yang akan diangkat derajatnya oleh Allah SWT, akan mendapatkan ujian terlebih dahulu, dan ketika hamba itu menghadapinya dengan sabar dan tawakal, lalu datang ujian yang lain dan ternyata hamba itu tetap dalam kesabaran dan tawakal,  akhirnya  Allah akan memberikannya upah yang mulia, yang tidak disangka-sangka.

KEDUA, Hadiah Allah Isra’ Mi’raj kepada Rasulluloh diturunkan-Nya pada malam hari. Pertanyaannya lalu kenapa malam? Kenapa Allah tidak memi’rajkan sang Nabi pada siang hari?  Ini seperti terkandung maksud, bahwa derajat, rejeki, dan segala keberkahan dari Allah itu diturunkan-Nya pada malam hari.  Malam adalah waktu yang istimewa, dimana segala keberkahan itu turun. Maka dari itu Nabi kita tidak pernah sekalipun absen untuk melakukannya, karena beliau sadar bahwa Allah teramat dekat dengan hamba-Nya yang tidak lalai bermunajat dimalam hari. Dan penekanan yang luar biasa selalu disampaikan Nabi terkait Qiyamul lail.

Sungguh berbeda dengan derajat yang diterima manusia karena pemberian dari manusia yang lain, contohnya, pemberian pangkat, pelantikan dari seorang kepala desa, sampai presiden semua dilakukan di siang hari. Ini adalah derajat dari manusia untuk manusia. Namun Allah akan memberikan berkah itu kepada hamba-hambanya yang terjaga bermunajat dimalam yang hening ketika semua orang terlelap dalam tidurnya.

KETIGA, perjalanan Isro’ adalah perjalanan Nabi dari Masjid ke masjid. Nabi dengan menunggangi buraq,  terbang dari masjidil haram ke masjidil Aqsa, ini terkandung hikmah.. bahwa keberkahan yang diterima Nabi tak lepas dari ini, dari masjid ke masjid, banyak ulama yang sepakat, bahwa hikmah peristiwa ini adalah, sebuah ajakan untuk umat Muhammad, untuk senantiasa menghidup-hidupkan masjid, dengan selalu beribadah didalamnya karena Masjid adalah tempat yang paling mulia diatas dunia. Menghidup-hidupkan masjid, berarti tidak membiarkan masjid sepi, selalu istiqomah hadir untuk ikut didalamnya didalam setiap waktu sholat tiba. Dan Rasullullah shallallahu alaihi wa sallam telah memberikan teladan yang demikian.

Wallahu a’lam bishawab..

Tidak ada komentar: