Minggu, 28 Agustus 2016

Kedatangan Rasullullah sudah dinanti

Dari Ashim bin Umar bin Qatadah, dari beberapa orang gurunya berkata, “Sesungguhnya penyebab yang mendorong kami untuk masuk Islam dengan rahmat Allah SWT dan hidayah-Nya adalah perkataan yang kami dengarkan dari orang - orang Yahudi. Sebelumnya, kami adalah penyembah berhala, sedangkan mereka adalah ahli kitab yang memiliki ilmu yang tidak kami miliki. Kami selalu bertikai dengan mereka. Ketika kami melakukan apa yang tidak mereka senangi, mereka berkata kepada kami,
“ Tak lama lagi akan diutus seorang Nabi yang akan kami ikuti, sehingga kami dapat memerangi kalian, seperti kami memerangi kaum Ad dan lrm”.

Ada banyak hal yang telah kami dengarkan dari mereka. Ketika Allah SWT mengutus Rasul-Nya, maka kami pun beriman kepada beliau dan mengikuti ajakan beliau. Kami masih ingat terhadap apa yang dulu mereka katakan pada kami. Kami pun bersegera menemui beliau, mendahului mereka. Kami beriman, sedangkan mereka tetap ingkar. Lalu turunlah ayat berikut tentang permasalahan yang terjadi antara kami dan mereka:
“ Dan setelah datang kepada mereka AlQur’an dan Allah, yang membenarkan apa yang ada pada mereka, padahal sebelumnya mereka biasa memohon (kedatangan Nabi) untuk mendapat kemenangan atas orang orang kafir, maka setelah datang kepada mereka apa yang telah mereka ketahui, Lalu mereka ingkar kepadanya. Maka laknat Allah-lah atas orang-orang yang ingkar itu.” (All Imran: 89)
Ashim berkata, “Seorang yang sudah tua dari Bani Quraizhah berkata padaku, “ Apakah kalian tahu tentang keislaman Tsa’labah dan Asad putra Sa’iyah, serta keislaman Asad bin Abid Nafar dari suku Bani Dzihl yaitu saudara suku Bani Quraizhah? Dulu, mereka bersama Bani Ouraizhah pada zaman jahiliyah, akan tetapi mereka adalah pemimpin setelah memeluk agama Islam.
Aku menjawab,’Tidak, aku tidak tahu” Ia berkata, “Sesungguhnya seorang laki-laki dari golongan Yahudi Syam yang bernama Ibnu Al-Hayyiban menemui kami sebelum, agama Islam datang dan ia tinggal bersama kami. Tak pernah kami lihat orang yang tidak melakukan sholat lima waktu yang lebih baik dari dirinya. Ketika lama tak turun hujan, ia pun memohonkan agar hujan turun, sehingga hujan pun turun. Pada saat menjelang kematiannya, ia berkata, “ Wahai pemuka Yahudi, apakah kalian tahu apa yang menyebabkanku pergi ke daerah kering dan sengsara ini?”
Kami menjawab, “Engkaulah yang Iebih tahu”,  Ia berkata, “Aku datang ke negeri ini, karena ingin menunggu datangnya seorang Nabi yang hampir tiba saatnya. Negeri ini adalah tempat hijrahnya. Aku berharap agar ia diutus dan aku pun dapat mengikutinya. Tidak lama lagi, jangan sampai kalian melewatkannya. Wahai pemuka Yahudi, sesungguhnya ia diutus lalu tertumpahlah darah karena dengan orang - orang yang menentangnya, menawan anak-anak dan wanita dan orang - orang yang menentangnya. Meski demikian janganlah hal itu sampai membuat kalian tidak mau beriman kepadanya.
Ketika Allah mengutus Rasul-Nya dan mengepung Bani Quraizhah, para pemuda itu berkata, ketika itu mereka masih muda belia ” Wahai Bani Quraizhah, demi Allah , dia adalah Nabi yang telah diceritakan oleh lbnu Al-Hayyiban kepada kalian sebelumnya”
Suku Bani Quraizhah berkata, “Itu bukan dia “ para pemuda itu berkata, “Benar dialah orangnya” Mereka pun menemui beliau dan masuk Islam (dan dengan begitu) mereka telah menjaga jiwa, harta dan keluarga mereka.
Dari Salman Al-Farisi bahwasanya ia pernah berjumpa dengan beberapa rahib dalam mencari agama, sehingga ia bertemu dengan rahib yang paling terakhir, yang berkata kepadanya, “Wahai anakku, demi Allah, hampir tiba waktu kedatangan seorang Nabi yang diutus dengan membawa agama Ibrahim. Ia datang dari daerah Arab. Tempat hijrahnya adalah daerah antara dua tempat yang tak berpasir, yang di tengah-tengahnya terdapat pohon kurma. Ia memiliki tanda-tanda yang tidak diragukan lagi. Ia menerima hadiah dan tidak menerima shodaqoh. Di antara kedua pundaknya terdapat tanda kenabian”
Thalhah bin Ubaidillah berkata, “Aku menghadiri pasar Bushra dan di sana ada seorang rahib yang sedang berada di dalam biaranya. Ia berkata, “Tanyakanlah pada penduduk pasar musiman apakah ada seorang di antara mereka yang berasal dan daerah Al-Haram?” Thalhah berkata, “Ya, aku”  Ia berkata kepadaku, “ Akan muncul di Makkah seorang bernama Ahmad”
Aku berkata, “Siapakah Ahmad itu?” Ia berkata, “Anak dari Abdul Muthallib. Pada bulan inilah, ia muncul dan dia adalah Nabi yang paling terakhir.Tempat asalnya  adalah AI-Haram. Tempat hijrahnya dan arah Nakhl, Hurrah dan Sibakh.”
Thalhah berkata, “Muncul di benakku apa yang dikatakan oleh sang rahib. Aku berangkat menuju Makkah dan aku berkata, “Apa yang terjadi?”  Mereka berkata, “Muhammad bin  Abdullah Al- Amin mengaku dirinya sebagai Nabi dan ia diikuti oleh lbnu Abi Quhafah (Abu Bakar Ash-Shiddiq)”
Aku pergi dan menemui Abu Bakar dan memberitahukannya dan menanyakannya apakah ia mengikuti orang tersebut. Ia berkata, “ Pergilah dan ikutilah ia, sebab ia mengajak kepada jalan kebenaran.” Abu Bakar pun pergi bersama Thalhah. Thalhah berkata, “Aku mendatangi Rasulullah dan memberitahukannya tentang berita dari rahib tadi serta apa yang dikatakannya.

Sumber : Majalah Nurul Hayat edisi 149, kolom Rindu Rasul.

Tidak ada komentar: