Ketulusan menempati peringkat pertama sebagai
sifat yang paling disukai oleh semua orang. Ketulusan membuat orang lain
merasa aman dan dihargai karena yakin tidak akan dibodohi atau dibohongi.
Orang yang tulus selalu mengatakan kebenaran, tidak suka mengada-ada,
pura-pura, mencari-cari alasan atau memutarbalikkan fakta. Prinsipnya
"Ya diatas Ya dan Tidak diatas Tidak". Tentu akan lebih ideal
bila ketulusan yang selembut merpati itu diimbangi dengan kecerdikan.
Dengan begitu, ketulusan tidak menjadi keluguan yang bisa merugikan diri
sendiri.
Berbeda
dengan rendah diri yang merupakan kelemahan, kerendahan hati justru mengungkapkan kekuatan. Hanya orang
yang kuat jiwanya yang bisa bersikap rendah hati. Ia seperti padi yang
semakin berisi semakin menunduk. Orang yang rendah hati bisa mengakui dan
menghargai keunggulan orang lain. Ia bisa membuat orang yang diatasnya
merasa oke dan membuat orang yang di bawahnya tidak merasa minder.
Kesetiaan sudah menjadi barang langka dan
sangat tinggi harganya. Orang yang setia selalu bisa dipercaya dan
diandalkan. Dia selalu menepati janjinya, mempunyai komitmen yang kuat,
rela berkorban dan tidak suka berkhianat.
Orang
yang bersikap positif selalu
berusaha melihat segala sesuatu dari kacamata positif, bahkan dalam
situasi yang buruk sekalipun. Dia lebih suka membicarakan kebaikan
daripada keburukan orang lain, lebih suka bicara mengenai harapan daripada
keputusasaan, lebih suka mencari solusi daripada frustasi, lebih suka
memuji daripada mengecam, dsb.
Karena
tidak semua orang dikaruniai temperamen ceria, maka keceriaan tidak harus diartikan ekspresi wajah dan tubuh, tapi
sikap hati. Orang yang ceria adalah orang yang bisa menikmati hidup, tidak
suka mengeluh dan selalu berusaha meraih kegembiraan. Dia bisa mencairkan
suasana, orang lain, juga dirinya sendiri. Dia punya potensi untuk
menghibur dan mendorong semangat orang lain.
Orang
yang bertanggung jawab akan
melaksanakan kewajibannya dengan sungguh-sungguh. Kalau melakukan
kesalahan, dia berani mengakuinya. Ketika mengalami kegagalan, dia tidak
akan mencari kambing hitam untuk disalahkan. Bahkan kalau dia merasa
kecewa dan sakit hati, dia tidak akan menyalahkan siapapun. Dia menyadari
bahwa dirinya sendirilah yang bertanggung jawab atas apapun yang dialami
dan dirasakannya.
Rasa
percaya diri memungkinkan
seseorang menerima dirinya sebagaimana adanya, menghargai dirinya dan
menghargai orang lain. Orang yang percaya diri mudah menyesuaikan diri
dengan lingkungan dan situasi yang baru. Dia tahu apa yang harus
dilakukannya dan melakukannya dengan baik. Tapi ingat!!! Bukan over
confidence atawa PD yg berlebihan yaaa…….
Kebesaran jiwa dapat dilihat dari kemampuan
seseorang memaafkan orang lain. Orang yang berjiwa besar tidak membiarkan
dirinya dikuasai oleh rasa benci dan permusuhan. Ketika menghadapi
masa-masa sukar dia tetap tegar, tidak membiarkan dirinya hanyut dalam
kesedihan dan keputusasaan.
Orang
yang "Easy Going"
menganggap hidup ini ringan. Dia tidak suka membesar-besarkan masalah
kecil. Bahkan berusaha mengecilkan masalah-masalah besar. Dia tidak suka
mengungkit masa lalu dan tidak mau khawatir dengan masa depan. Dia tidak
mau pusing dan stress dengan masalah-masalah yang berada diluar
kontrolnya.
Empati adalah sifat yang sangat mengagumkan.
Orang yang berempati bukan saja pendengar yang baik, tapi juga bisa
menempatkan diri pada posisi orang lain. Ketika terjadi konflik dia selalu
mencari jalan keluar terbaik bagi kedua belah pihak, tidak suka memaksakan
pendapat dan kehendaknya sendiri. Dia selalu berusaha memahami dan
mengerti orang_lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar