Suatu
hari ada seminar organ-organ tubuh. Mata, limpa, jantung, ginjal, usus, dan
organ tubuh luar seperti tangan kaki semua berkumpul untuk mendiskusikan betapa
pentingnya peran masing-masing.. Mata
berkata “ tanpa saya, hidup tak akan berarti. Dengan saya. Akan dapat melihat
hal yang ada disekeliling,. Dan bahkan dapat melihat berbagai keindahan dunia.
Sesudah itu limpa, ginjal, dan organ organ lain pun angkat bicara. Lalu setelah
hampir semua mempresentasikan betapa hebatnya peran masing-masing, maka giliran
jantung angkat bicara.. “ tanpa saya, kehidupan itu sendiri tak akan ada. “
semua lalu terdiam. tidak ada yang dapat membantah apa yang telah dikatakan
jantung. Semua terdiam beberapa saat,
sampai tiba-tiba, dubur angkat bicara,… “ hmm.. jadi, kalau begitu saya ini
tidak ada gunanya?.. semua lalu tertawa. Menertawai dubur yang mereka anggap
tak tahu diri.
Melihat
semua menertawakannya, Dubur menjadi kesal, memang tinggal dia yang belum
mempresentasikan perannya, dan andainya pun dipresentasikan, jelas sekali,
dubur mendapat peran yang kotor dan terlihat remeh. Setelah, mendapat ejekan dari peserta lain, duburpun
Walk out dari seminar dan mulai pada hari itu, Dubur mogok kerja. Mampet
total.. dua hari kemudian dubur masih belum menunjukkan tanda tanda mengakhiri
mogok kerjanya.. akibatnya, semua gelisah.. menunggu dubur yang masih
ngambek.. dan setelah seminggu
kemudian.. semua benar-benar tak tertahan.. mata jadi berkunang-kunang, jantung
jadi lesu, hati yang merupakan pabrik kimia bagi tubuh kalang kabut karena
sistemnya menjadi kacau.. seluruh organ dalam dan luar benar-benar kacau karena
merasa terimbas ketidak nyamanan.
Selang
satu hari kemudian, semua sepakat untuk mengadakan seminar lagi.. dan dalam
seminar itu diambil kesepakatan memberi pengakuan sepenuhnya bahwa dubur layak
mendapat penghormatan sebagai organ yang
sama-sama memiliki peran yang vital, sama seperti yang lain… Dan akhirnya
setelah mendapat pengakuan itu, tentu dubur merasa senang dan merasa terhormat,
yang akhirnya kembali melakukan tugasnya kembali dengan senang hati.. dan akhirnya semua organ bekerja dan saling
bersinergi satu sama lainnya dan berjalan lancar..
Kisah
diatas tentu dapat diambil pelajaran, bahwa sesungguhnya Allah SWT menciptakan
segala sesuatu secara sistematis, dan dari sistem itulah proses kehidupan
semesta terjadi dan berjalan hingga kini. Satu sama lain saling berkait yang merupakan
satu kesatuan rangkaian yang tidak bisa dipisahkan, seperti halnya manusia yang
tak akan dapat hidup normal tanpa orang lain. Seperti manusia yang menghidupi
dirinya bergantung pada sumber daya alam, Sampai pada hal yang lebih besar,
seperti Bumi yang membutuhkan matahari, dan matahari membutuhkan inti galaksi
sebagai pegangan agar tidak melayang tak tentu arah..
“
Kita membutuhkan kawan, Seperti halnya Bumi membutuhkan Matahari “
Tidak ada komentar:
Posting Komentar