Suatu hari di tengah teriknya matahari, Nabi
Muhammad saw bersama sahabat. mendatangi Kota Thoif untuk mengabarkan bahwa Tiada
Tuhan selain Allah, Tiada Tuhan yang Patuh disembah selain Allah.. Namun, belum
lagi beliau selesai menyampaikan risalahnya, para penduduk Thoif beramai-ramai melempari
beliau dengan batu. Sahabat yang menyertai Nabi yang berusaha menjadi tameng Nabi menderita luka-luka yang parah, bahkan Nabi Muhammad pun tak luput
dari lemparan batu, beliau pun menderita luka yang cukup parah. Giginya patah
dan darah mengalir hingga sandal yang beliau pakai memerah berlumuran
darah..
Melihat itu, Allah memerintahkan Malaikat
Jibril untuk segera turun dan menawarkan bantuan kepada Nabi Muhammad. Dan Malaikat Jibril bertanya " Wahai
kekasih Allah, apa yang kau ingin aku lakukan terhadap mereka?. Jika kau mau aku akan
membalikkan tanah yang menopang mereka sehingga mereka hilang tertelan bumi "
Namun, apa kata Nabi Muhammad?
.
" Jangan wahai Jibril. Mereka
melakukan itu karena mereka belum tahu. Mungkin hari ini mereka menolak
ajaranku, tapi aku berharap anak cucu mereka di kemudian hari akan menjadi
pengemban risalahku." Dan doa beliau pun terkabul. Banyak di antara penduduk
Thoif di kemudian hari yang menjadi ulama penerus risalah Nabi Muhammad.
Begitu mulianya akhlak Rasulullah terhadap
orang-orang yang menghina dan menganiayanya. Dan beliau pun ingin umatnya
mewarisi akhlak mulia tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar