Tema Postingan kali ini akan membahas tentang betapa
luasnya kekuasaan dan ampunan Allah terhadap para hamba Nya. Karena itu,
hendaklah seorang Mukmin selalu bersangka baik terhadap Allah bahwa Dia pasti
mengampuni nya sebesar apa pun dosanya, selama ia tidak berbuat syirik
terhadap-Nya serta hendaknya tidak berputus asa dari mengharap rahmat-Nya. Setiap kali kita melakukan sholat fardhu kita
selalu mengucapkan doa-doa yang intinya adalah mengagungkan nama Allah serta
memohon rahmat dan ampunannya, dan itu selalu kita ulang-ulang setiap kali kita sholat.. tentunya dengan harapan apapun yang kita mohonkan di kabulkan Allah SWT..
memohon rahmat dan ampunannya, dan itu selalu kita ulang-ulang setiap kali kita sholat.. tentunya dengan harapan apapun yang kita mohonkan di kabulkan Allah SWT..
Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullah SAW. bersabda: Allah Taala
berfirman: Aku sesuai dengan persangkaan hamba-Ku terhadap-Ku dan Aku selalu
bersamanya ketika dia mengingat-Ku. Apabila dia mengingat-Ku dalam dirinya,
maka Aku pun akan mengingatnya dalam diri-Ku. Apabila dia mengingat-Ku dalam
suatu jama’ah manusia, maka Aku pun akan mengingatnya dalam suatu kumpulan
makhluk yang lebih baik dari mereka. Apabila dia mendekati-Ku sejengkal, maka
Aku akan mendekatinya sehasta. Apabila dia mendekati-Ku sehasta, maka Aku akan
mendekatinya sedepa. Dan apabila dia datang kepada-Ku dengan berjalan, maka Aku
akan datang kepadanya dengan berlari. (Shahih
Muslim No.4832)
Dan dari Anas bin Malik radhiallohu ‘anhu beliau
berkata: Rosululloh shalallohu ‚alaihi wa sallam bersabda: “Alloh subhanahu wa
ta’ala berfirman: ‘Wahai anak adam, sesungguhnya jika engkau berdoa dan
berharap kepada-Ku, niscaya Aku akan mengampunimu dan Aku tidak akan
memperdulikannya lagi. Wahai anak Adam, seandainya dosa-dosamu memenuhi seluruh
langit, kemudian engkau memohon ampun padaku, niscaya Aku akan mengampunimu.
Wahai anak Adam, seandainya engkau datang kepadaku dengan kesalahan sepenuh
bumi, kemudian engkau menjumpaiku dalam keadaan tidak berbuat syirik dengan
apapun niscaya aku akan datang kepadamu dengan pengampunan sepenuh bumi pula.
(HR Tirmidzi )
Dari Abu Dzarr al-Ghifary RA., dari Nabi SAW., dalam
apa yang diriwayatkannya dari Rabb-nya ‘Azza Wa Jalla bahwasanya Dia berfirman :
“Wahai para hamba-Ku, sesungguhnya telah Aku haramkan
atas diri-Ku perbuatan zhalim dan Aku jadikan ia diharamkan di antara kamu;
maka janganlah kalian saling berbuat zhalim.
Wahai para hamba-Ku, setiap kalian adalah sesat kecuali orang yang telah Aku
beri petunjuk; maka mintalah petunjuk kepada-Ku, niscaya Aku beri kalian
petunjuk.
Wahai para hamba-Ku, setiap kalian itu adalah lapar kecuali orang yang telah
Aku beri makan; maka mintalah makan kepada-Ku, niscaya Aku beri kalian makan.
Wahai para hamba-Ku, setiap kalian adalah telanjang kecuali orang yang telah
Aku beri pakaian; maka mintalah pakaian kepada-Ku, niscaya Aku beri kalian
pakaian
Wahai para hamba-Ku, sesungguhnya kalian berbuat kesalahan di malam dan siang
hari sedangkan Aku mengampuni semua dosa; maka minta ampunlah kepada-Ku,
niscaya Aku ampuni kalian.
Wahai para hamba-Ku sesungguhnya kalian tidak akan mampu menimpakan bahaya
kepada-Ku sehingga kalian bisa membayakan-Ku dan tidak akan mampu menyampaikan
manfa’at kepada-Ku sehingga kalian bisa memberi manfa’at pada-Ku.
Wahai para hamba-Ku, andaikata hati generasi terdahulu dan akhir dari kalian,
golongan manusia dan jin kalian sama seperti hati orang paling takwa di antara
kamu (mereka semua adalah ahli kebajikan dan takwa), maka hal itu (keta’atan
yang diperbuat makhluk-red.,) tidaklah menambah sesuatu pun dari kekuasaan-Ku
Wahai para hamba-Ku, andaikata hati generasi terdahulu dan akhir dari kalian,
golongan manusia dan jin kalian sama seperti hati orang paling fajir (bejad) di
antara kalian (mereka semua ahli maksiat dan bejad), maka hal itu (kemaksiatan
yang mereka perbuat-red.,) tidaklah mengurangi sesuatu pun dari kekuasaan-Ku.
Wahai para hamba-Ku, andaikata generasi terdahulu dan akhir dari kalian,
golongan manusia dan jin kalian berada di bumi yang satu (satu lokasi), lalu
meminta kepada-Ku, lantas Aku kabulkan permintaan masing-masing mereka, maka
hal itu tidaklah mengurangi apa yang ada di sisi-Ku kecuali sebagaimana jarum
bila dimasukkan ke dalam lautan.
Wahai para hamba-Ku, sesungguhnya ia hanyalah perbuatan-perbuatan kalian yang
aku perhitungkan bagi kalian kemudian Aku cukupkan buat kalian; barangsiapa
yang mendapatkan kebaikan, maka hendaklah ia memuji Allah dan barangsiapa yang
mendapatkan selain itu, maka janganlah ia mencela selain dirinya sendiri.” (HR.Muslim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar