Seorang
artis tengah dirundung malang, Badannya kurus kering dengan sisa-sisa
kecantikan diwajahnya. Lantaran mencandu narkoba dan pergaulan bebas, ia sekarang
terserang penyakit maut HIV AIDS. Kini ia hanya bisa berbaring tergolek nyaris
sekarat di ranjang rumahnya. Hingga suatu ketika, Seorang teman baik yang datang
menjenguk mencoba untuk menghibur dan meneguhkan imannya. Namun dosa-dosa yang telah
diperbuatnya benar-benar membutakan mata hati si artis. Ia putus asa…
“ Aku berdosa,… dosaku banyak..” katanya memelas lirih,.. “ Aku telah menghancurkan
hidupku, keluargaku dan kehidupan banyak orang disekelilingku. Kini aku akan
tersiksa di neraka… tak ada lagi yang bisa aku perbuat.. “ ucapnya lirih dengan
nafas sedikit tersengal..
Dari sisi tempat tidurnya, sang teman melihat dan
menghampiri sebuah potret bergambar gadis kecil yang cantik terpigora diatas
meja.. seraya mengangkatnya dia bertanya.. “ Ini Foto siapa?.. “.. mendengar
pertanyaan itu sang artis antusias, semangat hidupnya seakan tergerak kembali,
“ oh itu foto putriku. Dialah mutiara
hidupku, ia satu-satunya yang indah dalam hidupku.. “ lalu teman artis itu bertanya.. “ Apakah kamu
akan menolongnya bila ia mendapatkan kesulitan?
Atau bila ia melakukan kesalahan besar? Maukah kamu memaafkan dia? Dan
apakah kamu masih akan mencintai dia?
“
tentu saja “ jawab si artis antusias. “ Aku akan melakukan apapun demi dia.
Mengapa kau lontarkan pertanyaan seperti ini ? “
“
Saya hanya ingin kamu tahu, “ jawab sang teman, “ bahwa Tuhan juga memiliki
foto dirimu di atas Meja-Nya “
Wajah
artis itu terkesiap. Sudah terlalu lama ia tidak mendengar kata Tuhan, apalagi
mengucapkannya. Sang teman melanjutkan
bicaranya… “ Sastrawan Rusia, leo Tolstoy, dalam karyanya last Diaries pernah
menulis, …” Kamu selalu saja berpikir tentang orang lain, padahal Tuhan selalu
memikirkan kamu… apalagi sesungguhnya, Tuhan itu sering mengunjungi kita, namun
kita kerap kali tidak ada dirumah… “
RENUNGAN
:
Tuhan
memiliki predikat Maha pengasih, maha penyayang, maha pengampun, maha kuasa
atas segala sesuatu… ada petikan kata
seperti ini.. “ bila dosamu sebesar danau, maka ampunan Tuhanmu sebesar
samudera.. Bila dosamu setinggi gunung.. maka ampunan Tuhanmu setinggi langit…
“ ini bukan kata-kata yang tak berdasar
dan hanya karangan belaka.. semua agama tentu akan meyakini itu walau dengan cara
pandang yang berbeda.. dan dalam Islam hal ini amat sangat diyakini.. hingga
salah satu hadist Nabi Muhammad SAW mengatakan :
Dari
Anas bin Malik Ra berkata: Aku mendengar Rasulullah sholallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, “Alloh subhanahu wa
ta’ala berfirman, “Wahai anak Adam, sepanjang engkau memohon kepada-Ku dan
berharap kepada-Ku akan Aku ampuni apa yang telah kamu lakukan. Aku tidak
peduli. Wahai anak Adam, jika dosa-dosamu setinggi awan di langit kemudian
engkau meminta ampunan kepada-Ku akan Aku ampuni. Wahai anak Adam, sesungguhnya
jika engkau datang membawa kesalahan sebesar dunia, kemudian engkau datang
kepada-Ku tanpa menyekutukan Aku dengan sesuatu apapun, pasti Aku akan datang
kepadamu dengan ampunan sebesar itu pula.” (HR. Tirmidzi, ia berkata,
”hadits ini hasan shahih.”)
Sungguh
indah bukan janji Allah Tuhan semesta Alam? Yaitu berupa ampunan untuk anak keturunan Nabi
Adam yang memang gampang sekali berbuat kesalahan…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar