Pada jaman Nabi Sulaiman AS, ada seorang bayi yang
tengah diperebutkan 2 orang wanita. Keduanya sama-sama mengaku sebagai ibu dari
bayi tersebut. Dan akhirnya mereka membawa permasalahan tersebut kepada sang
nabi yang merupakan raja di negeri itu. Setelah ditanya dan dimintai keterangan tentang
kebenaran ibu bayi tersebut, keduanya tetap bersikukuh bahwa bayi itu adalah
anaknya. Melihat hal itu rasanya tidak mungkin salah satu dari wanita itu akan
mengalah. Setelah berpikir sejenak kemudian Nabi Sulaiman AS mengambil bayi
itu. dan memutuskan bahwa bayi itu akan dibelah dua
dan diberikan secara adil
kepada kedua wanita itu masing-masing mendapatkan sebagian. Wanita yang satu awalnya tidak setuju namun
akhirnya setuju dengan keputusan Nabi tersebut, ia pikir dengan demikian tidak
seorangpun akan mendapatkan bayi itu. dan dengan bayi itu dibelah permasalahan akan
selesai. Namun wanita yang satunya sambil menangis memohon agar bayi itu jangan
dibelah, dia rela dan ikhlas jika bayi itu diberikan kepada wanita lain yang
mengaku ibunya itu, karena dia sungguh tidak tega melihat bayinya akan dibelah
menjadi dua.
Akhirnya Nabi Sulaiman AS dapat mengetahui siapa
sesungguhnya ibu bayi tersebut. Kemudian beliau memerintahkan untuk memberikan
bayi tersebut kepada yang berhak. Dan
memerintahkan menghukum wanita yang telah berdusta yang mengaku – ngaku sebagai
ibu dari bayi tersebut.
RENUNGAN
Sifat kasih dan sayang adalah sifat yang melekat dalam diri manusia.
Namun terkadang sifat itu tidak dapat eksis dalam prilaku hidup karena
terbungkus oleh ego dan nafsu. Bagaimanapun sifat Kasih dan sayang akhirnya
dapat memenangkan pertikaian antara benar dan salah. Seperti yang dicontohkan
dalam kisah diatas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar