Sabtu, 22 Agustus 2015

Tiga Orang Pelukis

Ada seorang raja yang mata kanannya buta dan kaki kirinya pincang. Suatu hari ia memanggil 3 orang pelukis untuk melukis dirinya. Pelukis pertama, melukis raja seperti seorang pejuang hebat, matanya bercahaya dan bersinar dan kakinya berotot seperti atlit.  Namun sang raja tidak senang dengan hasil karya pelukis pertama itu. “ Kamu Pembohong, itu bukan saya.. “ lalu sang raja memerintahkan prajurit untuk memasukkan pelukis itu kedalam penjara.

Lalu dipanggilah pelukis kedua. Setelah mengetahui apa yang telah terjadi sebelumnya, pelukis tersebut melukis sang raja persis apa adanya. “ Seni macam apa ini !!? “  dan dengan marah dia memerintahkan pelukis tersebut dimasukkan juga kedalam penjara.

Lalu giliran pelukis ketiga dipanggil raja, sesaat kemudian sang pelukis memandang sang raja dengan seksama. Dan hasil lukisannya, raja digambarkan sedang mengenakan pakaian berburu. Dia sedang menembak dengan posisi berlutut, kaki kanannya ditekuk dan kaki kirinya menopang pangkal senapan. Hanya mata kirinya yang terbuka, karena ia sedang membidik seekor srigala di kejauhan.

Raja sangat puas. Dia menghargai pelukis ini sekantong emas dan memujinya sebagai pelukis terbaik di kerajaannya.

RENUNGAN :

Menyanjung adalah seni memberi tahu seseorang dengan tepat apa yang orang itu pikirkan tentang dirinya. Sebagai tanggapan terhadap kondisi sosial, sanjungan membantu orang untuk bertindak aman dan nyaman. Tetapi, hal ini harus digunakan secara bijak. Meskipun mengabaikan keburukan orang lain yang mencolok atau mengecilkan kesalahan dan kegagalannya merupakan bentuk sanjungan, melakukannya dengan cara halus amatlah penting untuk berhasil.

Tidak ada komentar: