Umur dan Kebijaksanaan

Filsuf Yunani, Socrates, belajar memainkan alat musik ketika umur 80 tahun. Michaelangelo melukis gambar-gambar yang termasyur pada usia 80, dan begitu pula Johann Von Goethe menyelesaikan Faust dalam usia itu. Isaac Newton masih bekerja keras pada umur 85 tahun. Ada orang-orang yang berumur 75 lebih yang mengatakan bahwa mereka masih merasa sehat seperti ketika mereka berumur 20 tahun.

Kamu akan menjadi merasa tua jika berhenti bercita-cita dan bila kamu kehilangan perhatian dalam hidup. Kemarahan dan menyukai perdebatan adalah pemicu ketuaan. Isilah batin dengan kebenaran yang telah digambarkan Tuhan, dan berbagilah kasih sayang dan kebahagiaan dengan sesama dan itulah keremajaan.

Usia yang makin menua boleh dikatakan sebagai perenungan mengenai kebenaran Tuhan dari titik tolak tertinggi. Kegembiraan tua itu adalah lebih besar daripada kegembiraan remaja. Olah batinmu untuk melakukan latihan mental dan spiritual. Alam akan memperlambat roda-roda badanmu supaya kamu berkesempatan merenungkan hal-hal Ketuhanan.

Uban adalah tanda-tanda kebajikan dan kebijaksanaan, selayaknyalah bila umur semakin berkurang, keduan hal itu semakin mengkokohkan diri didalam jiwa, sehingga semakin berumur, semakin pula dirahmati oleh Tuhan dan dikasihi oleh sesama.

****

Mengenai Umur Allah Berfirman :

“…Dan apakah tidak cukup Kami telah memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi orang yang mau berfikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan?, maka rasakanlah (azab Kami) dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun”. (Q.S. Fâthir: 37).

Hadist nabi terkait umur :
 

“Ya Rasulullah siapa manusia yang paling baik?”, beliau bersabda: “Barang siapa yang dipanjangkan usianya dan makin (bertambah) baik perbuatannya”. “Lalu siapa manusia yang paling buruk”, ia bertanya lagi. Beliau bersabda: “Barang siapa yang dipanjangkan usianya namun buruk amal perbuatannya” (At-Tirmidzî ).