Tentu dimaklumi orang-orang modern cenderung
memiliki aktifitas yang sangat tinggi dalam menjalankan berbagai urusannya.
Malah terkadang ada yang merasa tidak cukup dengan waktu 24 jam, hingga harus
terus menerus melakukan aktifitas sampai melebihi waktu kerja normal.. dan
celakanya sampai-sampai lupa bahwa kekuatan tubuh ada batasnya, tubuh benar-benar
dipekerjakan sedemikian keras demi tercapainya target yang ingin dicapai. nah
bilamana ini telah menjadi aktifitas harian yang seakan tak pernah usai, lalu
bagaimana dengan kebutuhan ruhani? Apakah ini juga sempat terpikirkan?
Ada
banyak pertanyaan yang harus dijawab, apakah kita berkeyakinan bahwa kehidupan
dunia ini akan selamanya? Jawabannya jelas bahwa kehidupan didunia ada batasnya,
lalu bagaimanakah dengan Kehidupan setelahnya? hampir semua agama didunia
menyepakati bahwa akan ada hidup setelah mati. Dan dalam kehidupan yang
berikutnya itu ada nikmat dan juga azab, sebagai hadiah dan akibat dari setiap
perbuatan dan prilaku didunia.
Bilamana kerja adalah sarana usaha untuk mencukupi
segala kebutuhan hidup di dunia. Tentu Ibadah adalah menjadi suatu usaha untuk
mendapatkan kehidupan yang baik setelah kehidupan didunia.
Kurang lebih 1400 tahun yang lalu, seorang insan
mulia pilihan Allah SWT, diutus untuk menyampaikan risalah baru, tentang tata cara
ibadah yang harus dilakukan. Tata cara ibadah yang langsung diajarkan Allah
melalui Nabinya itu.
Dan hingga kini Ajaran yang dibawa Nabiyullah Muhammad,
benar-benar mengajarkan keseimbangan antara kebutuhan dunia dan akherat. Dan
faktanya memang demikian, dan hal ini sungguh tidak bisa dipungkiri.
Al-Quran yang menjadi pedoman hidup kaum muslimin
menjelaskan hal itu, bahwa Hidup adalah untuk ibadah, dan itu bukanlah kalimat
yang mengada ada, karena itu adalah tujuan inti manusia dan bahkan jin
diciptakan, seperti dalam firman Allah didalamnya :
“ ….Dan Aku tidak menciptakan
jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku. - QS. Adz Dzaariyaat : 56 - “
Didalam Risalah yang dibawa sang Nabi, benar-benar
menjadi jawabannya, karena banyak sekali aktifitas umat muslim yang mengandung
ibadah, dan itu telah dicontohkan Nabi dalam aktifitas keseharian beliau,
banyak sekali hadist yang menerangkan berbagai adab keseharian yang mengandung
ketaatan dan wujud penyerahan diri dan perlindungan kepada Allah ta’ala.
Aktifitas seorang muslim tak lepas dari 4 hal,
yaitu : IBADAH WAJIB, IBADAH
SUNNAH, BERDOA, BEKERJA.
Itu adalah aktifitas keseharian seorang muslim yang diberi nilai ibadah,
apabila diniatkan benar-benar sebagai bentuk penghambaan seorang manusia kepada
Tuhannya.
Sholat Wajib dan sunnah sudah tentu sebagai bentuk
ibadah, dan selain sholat, kaum muslimin juga dianjurkan berdoa di sela-sela
aktifitas kesehariannya, misalkan mulai dari memakai baju, keluar masuk kamar
mandi, sebelum sesudah makan, sebelum bepergian, dan banyak lagi aktifitas yang
di anjurkan di awali dan diakhiri dengan doa, dan sudah tentu doa-doa yang
dilakukan itu memiliki nilai ibadah. Lalu Bekerja, Asal diniatkan untuk
menghidupi, memberi nafkah keluarga juga digolongkan dalam ibadah. bahkan jika meninggal dunia disaat
bekerja itu digolongkan seorang yang mati syahid..
Dari sini dapat disimpulkan, aktifitas seorang
muslim, disepanjang harinya akan otomatis terisi oleh aktifitas ibadah dan
ibadah, walau ditengah kesibukan dalam bekerja sekalipun.
Semoga kita dijadikan umat Nabi Muhammad SAW yang mencintai
Sunnah-sunnahnya, agar kelak kita dikumpulkan dengan Beliau dan mendapatkan
berkah syafaatnya di padang mahsyar… dan berkumpul dengan Beliau di dalam kemuliaan di sisi Rabb
Tuhan semesta alam.. Aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar