Bilal bin rabah adalah seorang
hamba sahaya berkulit hitam milik Umayyah bin khalaf. Meskipun ia seorang hamba
sahaya, tetapi sudah memiliki keimanan yang sangat kuat terhadap ajaran tauhid yang
dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Dan
karena keimanannya itu membuat Tuannya Umayyah bin khalaf sangat marah, hingga
pada suatu ketika, Bilal di siksa dengan disuruhnya ia berbaring diatas padang
pasir yang sangat panas dibawah sinar matahari yang terik. Belum cukup begitu,
tubuh Bilal juga ditindih dengan batu besar. Walau demikian keteguhan hati
bilal tidaklah pudar hingga membuat tuannya semakin jengkel.
Lantas disiksanya
bilal dengan dipukul menggunakan tongkat berpaku.. meski siksaan demi siksaan
sedemikian kejamnya, sampai-sampai sekujur tubuhnya berlumuran darah. Namun
bilal tetap menyeru dengan menyebut nama Allah dan Muhammad rasul-Nya.
Melihat keteguhan hati bilal yang
tetap tak berubah walaupun telah disiksa sedemikian rupa, kejengkelan Umayyah
kian menjadi-jadi. Sehingga tubuh Bilal kemudian ditanam didalam pasir. Meski
demikian bilal tetap berucap dengan menjerit ..” Ya Ahad, Ya Ahmad..”
Akhirnya sampailah pula jeritan
bilal itu ke telinga Abu bakar Ra. Kemudian beliau mendekatinya seraya berkata,
“ Sabar Bilal, sabar!” Setelah itu Abu
bakar membelinya dari tangan Umayyah dan sekaligus memerdekakannya dari
perbudakan..
RENUNGAN
Bilal telah melalui masa-masa
yang sulit dalam ujian untuk apa yang ia yakini.. ujian lahir bathin yang
hebat, dan ternyata ia akhirnya memenangkan pertarungan untuk mendapatkan
hadiahnya, yaitu manisnya Iman dan Indahnya janji surga yang akan diberikan
padanya. bahkan Nabi Muhammad SAW pun pernah mengatakan kepada bilal bahwa beliau telah bisa mendengar detak suara sandal bilal di surga.. Subhanallah..
Lalu pertanyaannya adalah, Bilamana kita ditimpa musibah dalam kehidupan kita, apakah keimanan kita tetap setegar Bilal?
1 komentar:
subhanallah
Posting Komentar