Kun Fayakun
Saya heran, ada saja orang atau kelompok yang tidak
yakin terhadap hal-hal yang gaib. Jika tidak sesuai dengan jangkauan logika akalnya
maka segala sesuatu itu dianggap bid’ah dan hal aneh yang tidak pantas untuk dipercayai.
Segala sesuatu yang bersifat aneh dan tidak masuk akal selalu dianggap itu
adalah suatu kiasan saja, atau sesuatu hal yang mengada-ada dan bukan hal yang
nyata benar-benar terjadi. Dan pemikiran semacam ini telah menjangkiti pikiran
orang-orang akhir jaman. Yang sangat mengagung agungkan kehebatan otak dan logikanya.
Kekuasaan Allah itu tidak bisa dibatasi oleh logika
manusia. Manusia hanyalah makhluk ciptaan seperti halnya mahluk-mahluk yang
lain, namun manusia diberi keistimewaan yaitu diberi akal yang dengannya digunakan
untuk berpikir. Tapi bukan berarti diberi anugerah kehebatan untuk berfikir dan
berlogika lantas seperti “berkuasa” untuk membatasi kemampuan Allah SWT yang maha
berkuasa berbuat segalanya.
Apa yang terpikir oleh akal manusia ketika ;
- Nabi Musa AS yang karena kuasa Allah bisa membelah
lautan? Kalo dipikir dengan teknologi
saat ini, apa ini masuk akal untuk dilakukan? Secara teori sih iya bisa, tapi
apa mungkin kekuatan manusia bisa melakukannya?
- Tongkat Nabi Musa AS, yang dengan seijin Allah SWT
berubah menjadi ular yang besar, apa ini hal yang masuk akal? Ilmu pengetahuan
mana yang bisa menjadikan kayu menjadi ular?
- Atau bagaimana Nabi Isa yang karena ijin Allah bisa
menghidupkan orang yang sudah bertahun tahun mati? masuk akal?
- Atau bagaimana penjelasannya ketika Nabi Isa lahir
melalui rahim Siti Maryam tanpa campur tangan laki-laki, bukankah ini bertentangan
dengan ilmu embriologi? Bagaimana otak pintar manusia bisa menjelaskan hal ini?
- Lalu ketika Nabi Muhammad SAW dengan ijin Allah
membelah bulan? Ini ada yang menafsirkan membelah bulan berarti pembagian waktu
bulan, namun ada juga yang menafsirkan bulan memang benar-benar terbelah. Dan
jika Nabi diberikan ijin untuk membelah bulan dan bulan memang benar-benar
terbelah saat itu, kenapa tidak?
- Masuk akal tidak, ketika dua lautan bertemu tapi
keduanya tidak bisa tercampur? Al-Quran menjelaskan fenomena ini, bagaimana
dengan akal manusia, apa otak pintar mereka bisa menjelaskannya?
- Nabi Sulaiman yang bisa mengenal pembicaraan
binatang dan dapat berbicara dengannya, apakah akal manusia bisa menjelaskan?
- Dan Israj miraj adalah salah satu contohnya juga, ada
yang berkeyakinan bahwa itu adalah perjalanan ruh Rosulullah dari masjidil
Haram ke Masjidil Aqsa lalu mi’raj ke sidhrotul muntaha menghadap langsung
kepada Allah, ada yang berpikir itu hal yang aneh dan tidak mungkin kalau
beliau benar-benar Isra’ Mi’raj bersama tubuh kasarnya, lagi-lagi otak manusia
membatasi kekuasaan Allah SWT, atau itu dianggap tidak mungkin? Alhamdulillah
otak dan hati saya meyakini bahwa Nabi Muhammad SAW yang saya cintai dan
banggakan, betul-betul menghadap langsung bersama ruh dan jasadnya, karena itu
adalah juga atas ijin Allah. Seperti halnya Nabi Isa AS yang dinaikkan ke
langit waktu beliau dikejar-kejar oleh kaum penentangnya. Lantas dimana Nabi
Isa AS bersama jasadnya sekarang berada?
Itulah kekuasaan Allah yang maha berkehendak yang tidak boleh seorang
manusiapun membatasi kehendak-Nya.
- Sebenarnya masih banyak sekali contoh yang
menunjukkan betapa Allah SWT maha berkehendak, yang atas kuasanya itu
benar-benar tidak dapat dicerna oleh logika manusia.
Untuk masalah ini saya tidak akan menggunakan dalil
yang macam-macam, karena saya memang bukanlah seorang yang lihai berhujjah
dalam agama. Tapi cukup satu kalimat pendek saja yang saya ambil dari Al-Quran
sebagai pegangan dan keyakinan saya, .. KUN FAYAKUN…
1 komentar:
Subhanallah.. memang manusia tidak akan mampu membatasi kekuasaan Allah
Posting Komentar