"….Disaat Pasukan
Al Mahdi terkepung di Masjid bermenara putih di jantung wilayah syam, saat itu
menjelang waktu subuh. Imam Mahdi mempersiapkan para pengikutnya untuk
melaksanakan sholat subuh berjamaah, sementara itu ribuan pasukan Yahudi
Asfahan yang dikomandani oleh Al Masih Dajjal mengepung masjid itu dengan tombak dan pedang yang
terhunus. Mereka begitu bersemangat
untuk segera menghabisi Imam mahdi beserta para pengikutnya.
Dan ketika sholat
berjamaah akan dimulai, tiba-tiba dari arah langit muncul cahaya, dan terlihat
Isa Al Masih turun dengan diapit dua malaikat di kanan dan kirinya. Dan Sholat berjamaahpun
dilakukan dengan Imam mahdi sebagai imamnya.
Setelah sholat subuh berjamaah selesai.
Pintu gerbang masjid berhasil didobrak oleh Pasukan Dajjal….”
Singkat
kisah… Al Masih Dajjal terbunuh..
Mendengar
kabar pemimpin besarnya terbunuh, pasukan Al Masih Dajjal yang saat itu sudah
siap menyerang serta merta mulai berbalik arah, mereka melepas tombak dan
melempar pedang yang kemudian melarikan diri.
Melihat itu
pasukan yang dipimpin Imam Mahdi dan Isa Al masih dengan semangatnya mengejar Pasukan
yahudi asfahan yang telah tercerai berai itu, Derap pasukan Imam Mahdi terdengar
memasuki Yerusalem. kaum Yahudi pengikut Dajjal bersembunyi di balik balik batu
dan pepohonan kayu, lalu batu dan pohon kayu itu dengan seijin Allah berkata-kata
kepada pasukan Muslim bahwa ada orang Yahudi di belakangnya berlindung dan
mereka meminta pasukan Muslim membunuh orang orang Yahudi itu. Namun ada satu
jenis pohon yang hanya diam ketika orang yahudi bersembunyi dibaliknya, yaitu pohon
Gharqad.
Kisah
kenapa pohon ghargad menjadi tempat yang berpihak kepada kaum yahudi saat itu,
tertuang dalam perkataan Nabi Muhammad yang berkisah tentang akhir jaman,
sebagai berikut :
Pohon Gharqad Melindungi Yahudi
Dari Abi
Hurairah ra. bahwa Nabi SAW bersabda, "Tidak akan terjadi hari kiamat
hingga kalian (muslimin) memerangi Yahudi, kemudian batu berkata di belakang
Yahudi, "Wahai muslim, inilah Yahudi di belakangku, bunuhlah!" (HR
Bukhari dan Muslim dalam Shahih Jami' Ash-Shaghir no. 7414)
Tidak
akan terjadi hari kiamat, hingga muslimin memerangi Yahudi. Orang-orang Islam
membunuh Yahudi sampai Yahudi bersembunyi di balik batu dan pohon. Namun batu
atau pohon berkata, "Wahai muslim, wahai hamba Allah, inilah Yahudi di
belakangku, kemarilah dan bunuh saja. Kecuali pohon Gharqad (yang tidak
demikian), karena termasuk pohon Yahudi." (HR Muslim dalam Shahih Jami'
Ash-shaghir no. 7427)
Hadits di
atas dari segi kekuatan sanadnya termasuk hadits shahih tanpa perbedaan
pendapat. Dan termasuk dari tanda-tanda kenabian Rasulullah SAW yang terkait
dengan mukjizat kabar yang akan terjadi di masa yang akan datang.
Kaum Yahudi Berlomba Tanami Pohon Gharqad
Gema
Pembebasan. Kaum Zionis, apakah mereka yang berada di Tanah Palestina maupun
yang tersebar di Amerika dan Eropa, sangat yakin bahwa era millenium ketiga ini
merupakan pintu gerbang pada akhir jaman. Dengan sengaja, kasus WTC 911, di
mana Menara Kembar WTC yang dilihat dari jauh bagaikan sebuah gerbang,
diruntuhkan, maka seakan terbukalah suatu era baru bagi keyakinan ini. Segala
daya upaya mereka lakukan guna menghadapi datangnya Messiah yang mereka yakini
akan memimpin mereka dari Kuil Sulaiman untuk menaklukkan dunia. Namun ada satu
anomali yang secara diametral bertentangan dengan keyakinan mereka ini. Di satu
sisi mereka mengaku sangat yakin akan bisa mengalahkan seluruh umat manusia,
wabilkhusus umat Islam, dan menjadi pemimpin dunia, namun di sisi lain mereka
juga berlomba-lomba menanami Tanah Palestina yang mereka duduki secara tidak
sah, dengan pohon gharqad (nama latin: Nitraria retusa).
Melihat
ulah para Zionis-Yahudi yang berlomba-lomba menanami Tanah Palestina dengan
pohon Ghorqod, maka kenyataan ini menjelaskan kepada kita bahwa kaum Yahudi itu
sesungguhnya memahami hakikat hari akhir, di mana mereka akan dikejar-kejar
oleh umat Islam dan hanya pohon Ghorqod-lah satu-satunya tempat yang bersedia
dipakai guna tempat persembunyian kaum Yahudi.
Proyek Internasional Gharqad
Tidak
diketahui secara pasti kapan kaum Zionis-Israel menanami Tanah Palestina dengan
pohon Gharqad. Hanya saja, melalui website Jewish National Fund (www.jnf. Org),
di bagian JNF Store (Tress for Israel Certificate), disebutkan bahwa di Tanah
Palestina telah ditanami sebanyak 220 juta batang pohon Gharqad. Uniknya,
dengan serius dan profesional, kaum Zionis juga mengiklankan di dalam situs
tersebut bahwa siapa saja bisa membeli pohon Gharqad secara online dan kemudian
menyumbangkannya ke Israel untuk ditanami di Tanah Palestina. Harga sebatang
pohon tersebut sebesar US$18, dan barangsiapa yang membeli tiga batang seharga
US$36 akan mendapat satu batang gratis. Bukan itu saja, pengepakkannya pun
pembeli bisa memilih dengan memakai plastik (dikenai tambahan biaya US$10
perbatang) atau dengan peti kayu (US$50perbatang). Dan untuk waktu
pengirimannya, pembeli bisa memilih antara yang super cepat (US$30 perbatang,
dijamin sampai di Tanah Palestina hanya dalam waktu 2 hari), cepat (US$15
perbatang dengan waktu 3 hari), dan reguler (tidak disebutkan). Untuk
keterangan lebih lanjut, mereka juga menyediakan sebuah nomor hubungan
internasional (888) JNF-0099 dan 1-800-542-TREE. Hanya mata uang dollar AS yang
diterima sebagai pembayaran yang sah.
"Sejarah adalah Ingatan" lupa sejarah = hilang ingatan”
Ada hal
yang kurang kita sadari selama ini. Yaitu bahwa hadits ini baru terasa relevan
di jaman sekarang ini saja. Sepanjang 14
abad lamanya, tiap ada orang yang baca hadits ini di jamanya, akan sedikit
berkerut kening. Mengapa?
Sebab di
masa mereka hidup, sejarah Yahudi tidak seperti sekarang. Mereka belum lagi
menjadi sosok negara super power yang ampuh. Keangkuran Yahudi dengan negara
Israelnya belum pernah ada sepanjang 14 abad itu. Keberadaannya baru muncul di
abad 20 ini atau abad 14 hijriyah. Orang Yahudi sepanjang sejarah Islam, justru
selalu berada di bawah perlindungan negeri-negeri Islam. Komunitas Yahudi
selalu dimusuhi oleh semua bangsa dan negara sepanjang sejarah. Kemunitas
Yahudi pun pernah dibantai oleh Nazi Jerman di masa Hitler. Nyaris tidak ada
tempat buat Yahudi kecuali di dalam negeri Islam. Mereka aman bila tinggal di
wilayah khilafah Islam, karena hukum Islam melarang memerangi ahlu zimmah
(kafir zimmi). Salah satu penguasa yang anti Yahudi adalah Spanyol Kristen.
Ketika Spanyol dikuasai rejim Katolik, bukan hanya umat Islam yang diusir,
tetapi termasuk juga kalangan Yahudi. Tidak ada satu pun tanah di dunia ini
yang mau menampung bangsa ini, kecuali penguasa muslim Turki Utsmani. Maka
selama 14 abad itu, hadits ini cukup mengherankan umat Islam. Bagaimana mungkin
umat Islam yang selama ini melindungi bangsa Yahudi serta mengharamkan darah
mereka, lantaran mereka termasuk ahlu zimmah, tiba-tiba akan memerangi Yahudi
sampai mati. Bahkan batu dan pohon akan memerintahkan umat Islam untuk membunuh
mereka juga. Teka-teki hadits ini baru terjawab pada tahun 1948, ketika
komunitas Yahudi dunia melakukan agresi, penjajahan dan pencaplokan sebuah
negeri Islam merdeka, Palestina. Dan pada tahun 1967 semakin jelas lagi hadits
ini, karena ternyata komunitas Yahudi yang selama 14 abad hidup di bawah
perlindungan, asuhan dan kerahiman umat Islam, tiba-tiba berubah menjadi
srigala liar yang mengakibatkan perang Arab-Israel. Barulah di masa sekarang
ini hadits ini menjadi lebih punya arti, setelah terkuaknya misteri. Ternyata
Yahudi yang selama ini hidup di bawah asuhan dan kasih sayang umat Islam,
tiba-tiba jadi makhluk buas pembantai nyawa. Dan menarik untuk diperhatikan,
bahwa Yahudi sudah mempersiapkan apa yang mereka dapat di masa sekarang ini
sejak lama. Bahkan ada yang mengatakan sejak ribuan tahun yang lalu. Konon
terbentuknya negara-negara super power, penjajahan barat atas dunia timur,
naiknya para pejabat di masing-masing negara adidaya, semua tidak lepas dari
skenario mereka. Inggris (kolonialis) di masa lalu dan Amerika (Imperialis) di
masa sekarang, tidak lain hanyalah alat yang disiapkan untuk mewujudkan
cita-cita pembentukan Israel. Karena itu mustahil meminta Amerika untuk menekan
Israel agar menghentikan serangan mereka ke negeri Islam. Adanya hak veto di
PBB semakin membuktikan bahwa PBB pun termasuk bagian dari alat yang diciptakan
oleh mereka.
Kepastian Kekalahan Yahudi
Selain
terkuaknya misteri hadits ini di abad 14 hijriyah, hadits ini sangat tegas
menyebutkan kepastian kehancuran bangsa pengingkar Allah dan Nabi ini. Bahkan
pohon dan batu pun akan ikut membantu umat Islam dalam menumpas mereka. Karena
itu, hadits ini juga menjadi penghibur derita, pelipur lara dan pembangkit
harapan buat umat Islam yang sempat merasakan kebengisan Yahudi secara lebih
nyata. Bahwasanya Israel yang bukan manusia itu pasti akan dikalahkan, mati
kutu dan mati betulan. Ini adalah sebuah kepastian, karena yang bilang bukan
sembarang orang. Yang bilang adalah seorang yang paling dekat kepada Allah SWT,
yaitu Nabi Muhammad SAW. Yang menarik juga, di dalam hadits ini Rasulullah SAW
menyebutkan sebuah nama pohon, yaitu Gharqad. Pohon ini milik Yahudi, sehingga
kalau ada Yahudi sembunyi di baliknya dari kejaran umat Islam, pohon ini tidak
akan berbicara. Sebaliknya, pohon ini akan melindungi Yahudi, karena pohon ini
milik mereka.
Dan mengapa pohon gharqad itu yang melindungi yahudi?
Benar bahwa
semua benda itu ciptaan Allah. Dan seharusnya semuanya tunduk dan patuh kepada
kehendak-Nya. Bukan hanya pohon, bahkan tanah, langit, bumi, serta semua isinya,
tunduk kepada Allah, baik secara terpaksa maupun secara sukarela. Sebenarnya
jin kafir atau Iblis sekalipun, juga makhluk ciptaan Allah. Kalau Allah
kehendaki, bisa saja Iblis tidak kafir. Kalau Allah kehendaki, bisa saja tidak
ada skenario Iblis ingkar atas perintah Allah SWT untuk sujud kepada Adam
alaihissalam. Tapi yang kita tahu, semua itu adalah kehendak Allah SWT.
Sehingga kita dapati Iblis melakukan tindakan kemungkaran yang dilarang, bahkan
membangkang terhadap perintah Allah SWT. Kalau pakai logika anda, seharusnya
Iblis tidak boleh membangkang, bukankah dia itu makhluk Allah? Tetapi sekali
lagi, kita beriman kepada Allah SWT dan juga kepada sifat-sifat-Nya. Dan salah
satu sifat Allah SWT adalah berkehendak. Di antara kehendak-kehendak Allah itu,
Allah SWT ternyata menghendaki Iblis membangkang. Kembali ke pohon Gharqad,
tentu saja bukan kafir. Sebab istilah kafir itu hanya berlaku buat dua jenis
makhluk saja, yaitu jin dan manusia. Selebihnya semua tunduk kepada apa yang
Allah kehendaki. Maka pohon Gharqad itu kalau kita lihat dari kacamata hakikat,
justru sangat tunduk kepada Allah. Dalam arti dia tunduk kepada skenario dari
Allah untuk menjadi pohon yang melindungi Yahudi di akhir jaman. Tetapi tidak
perlu kita vonis sebagai pohon kafir. Yang kafir itu hanyalah Yahudi, yaitu
mereka ingkar dan membangkang dari ketentuan Allah SWT yang bersifat formal.
Walhasil, Yahudi nanti akan masuk neraka, semuanya dan tidak keluar-keluar lagi
dari sana selamanya. Kecuali Yahudi yang tobat dan sempat masuk Islam, maka
mereka adalah saudara kita. Kaum Yahudi saja tidak main-main dan secara serius
(yakin) menanggapi hadits tersebut, bagaimana dengan Kita yang mengaku muslim?
Sumber
: http://manfaatputih.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar