Imam Al Ghazali menyebut
ada empat tipe taubat dari yang tertinggi sampai yang terendah. Kelompok
Pertama, adalah yang benar-benar total dalam taubatnya dan konsisten
sampai ia meninggal dunia. Inilah yang masyhur disebut sebagai taubatan nasuha.
Nafsu yang dimiliki oleh golongan ini adalah nafsu al-muthmainah yang akan
kembali dengan penuh keridhoan kepada Tuhannya. Orang yang sampai pada tingkat
ini umumnya tak lagi disibukkan dengan syahwatnya.
Dan sekalipun syahwat itu
masih merongrong dirinya, ia berada dalam kesungguhan menundukkannya.
Kelompok kedua, adalah bersih dari dosa-dosa besar namun terkadang masih
tergelincir melakukan dosa-dosa kecil. Nafsu yang dimiliki golongan ini adalah
nafsu Al-lawwamah yaitu mencela perbuatan maksiat yang dilakukannya.
Kelompok Ketiga, adalah
orang yang bertaubat dalam waktu yang lama namun dalam perjalanannya kadang ia
dikalahkan syahwatnya. Golongan ini lebih baik dari pada golongan ke empat yang
senantiasa berganti ganti melakukan kebaikan dan kemaksiatan. Golongan ketiga
umumnya membenci kemaksiatan yang dia lakukan.
Kelompok keempat,
adalah yang terlarut sama sekali kedalam
kemasiatan sekalipun ia menyadari kesalahannya. Golongan inilah yang sangat
rentan mati dalam keadaan su’ul khotimah.
Nabi memang
menyebut seorang mukmin terkadang melakukan dosa. Mukmin juga seperti ranting
yang kadang lurus dan kadang pula condong. Tapi yang terbaik adalah mereka yang
segera memohon ampundan membayar dosanya dengan perbuatan baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar